KOTA GORONTALO, Humas – Upaya menekan angka penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) terus dilakukan oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Gorontalo.
Kali ini KPA Gorontalo yang di pimpin langsung oleh Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, memberikan sosialisasi tentang bahaya HIV AIDS di lingkungan kerja perbankan.
Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Bank Indonesia perwakilan Gorontalo, Selasa, (30/10/2028), ini dibuka langsung oleh Asisten 3 bidang administrasi Sukri Botutihe, yang mewakili Wakil Gubernur Gorontalo selaku ketua pelaksana KPAP. Kegiatan ini juga ihadiri oleh tiap tiap perwakilan pegawai perbankan yang ada di Gorontalo.
Dalam kesempatan tersebut Idah mengatakan tujuan dari sosialisasi ini adalah agar penderira HIV / Aids diusahakan tidak akan bisa lagi bertambah. Karena menurut data KPA hingga september 2018 penderita HIV / AIDS di Provinsi Gorontalo sudah 457 orang
“Dari data 457 orang itu penderita HIV AIDS bisa dari semua kelangan. Bahkan dari kalian yang ada di lingkup perbankan juga ada yang masuk dalam daftar tersebut. Penderita HIV AIDS ini tidak memandang dia siapa, entah dia pelajar, mahasiswa, petani, tukang bentor, aparatur sipil negara, atau ibu rumah tangga sekalipun, semua bisa terinfeksi,” kata Idah
Untuk itulah Idah menilai, kegiatan ini adalah sebuah kegiatan yang penting sekali, dimana pegawai perbankan semua wajib tahu bagaimana cara dan langkah apa yang harus dilakukan agar tidak bisa terinfeksi virus mematikan ini. Idah bahkan mengungkapkan sebagian besar penderita HIV Aids terdapat pada kelompok usia 18-24 tahun.
“Kita pribadi dari tim KPA, selain intens melakukan sosialisasi di sekolah sekolah, KPA juga menggandeng perguruan tinggi swasta dan negeri di Gorontalo untuk terlibat dalam kampanye cegah HIV/Aids. Semoga saja dengan adanya sosialisasi ini, khusus untuk pegawai perbankan tidak ada lagi yang terinfeksi virus ini. Target kita memang disetiap sosialisasi adalah tidak ada lagi penderita baru, ” tambahnya
Sementara itu Kepala Bank Indonesia perwakilan Gorontalo Ricky Perdana mengaku sangat bersyukur pegawai perbankan mendapat kesempatan dari tim KPA untuk sosialisasi ini. Ricky sendiri menilai, penderita HIV Aids tidak melihat status, tidak melihat golongan, tidak melihat usia. Siapapun bisa terinfeksi virus mematikan ini
“Dengan jumlah 457 orang itu saya rasa sudah sangat banyak. Saya ingin kita semua pegawai perbankan lebih tau lagi tentang bahaya penyakit ini. Untuk itulah saya mengundang tim dari KPA untuk mensosialisasikan bahaya HIV Aids di kalangan kami, ” tutupnya.
Menurut data WHO hingga saat ini sudah sekitar 36 juta orang penderita HIV Aids di dunia, untuk Indonesia sendiri kurang lebih 360 ribu penderita, sedangkan Gorontalo 457 penderita.
Pewarta : Echin