Sambut HLN, Gubernur Gorontalo Bicara Soal Listrik

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat menyapa warga Gorontalo di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara usai melaksanakan shalat Jumat, (26/10/2018). Kunjungan kerja Gubernur Rusli ke Sulawesi Utara untuk menghadiri Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental. (Foto: Valen-Humas).

Menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) ke-73 yang jatuh tanggal 27 Oktober 2018, Gubernur Gorontalo angkat bicara soal kondisi listrik di daerah. Menurutnya, Presiden Jokowi menjadi orang yang sangat berjasa membebaskan Gorontalo dari pemadaman listrik secara bergilir.

“Saya bersyukur diberikan pemimpin seperti pak Jokowi yang betul betul memperjuangkan kebutuhan masyarakat, salah satunya listrik. Beberapa kali diundang rapat bersama presiden di istana, masalah listrik yang selalu saya sampaikan. Memang ada banyak program prioritas kami, tapi listrik menjadi yang utama,” buka Rusli saat diwawancarai wartawan, Jumat (26/10/2018).

Bagi Rusli, perjuangan untuk meyakinkan pusat terkait pembangunan pembangkit listrik cukup panjang dan kompleks. Sebelum periode pemerintahannya tahun 2012 lalu, warga Gorontalo sering menerima pemadaman bergilir. Daya listrik interkoneksi dengan Sulawesi Utara tidak cukup menopang dinamika pembangunan kota yang semakin tumbuh.

Perjuangan tersebut mulai membuahkan hasil tantakala Presiden Jokowi memerintahkan kementrian terkait untuk memprioritaskan listrik Gorontalo. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato diresmikan Jokowi tahun 2016 lalu.

“Alhamdulillah kita dapat alokasi 100 megawatt tahun 2015 lalu. Pada perencanaannya harusnya dua tahun, tapi alhamdulillah selesai delapan bulan dan sekarang sudah bisa dinikmati oleh masyarakat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Gubernur dua periode itu menjelaskan, saat ini Provinsi Gorontalo sudah surplus 35 megawatt. Meski begitu, belum menjamin tidak ada pemadaman listrik. Perawatan pembangkit serta kondisi alam berpengaruh terhadap kondisi kelistrikan.

“Contohnya jika musim hujan dan ada pohon tumbang yang menimpa jalur listrik, maka itu mengakibatkan pemadaman. Makanya saya himbau kepada masyarakat untuk merelakan pohon yang dilewati kabel listrik untuk dipangkas,” lanjut Rusli.

Saat ini fokus gubernur yakni mendorong agar PLTU Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara diresmikan akhir tahun ini. Pembangkit 2×25 MW tersebut diharapkan dapat menambah pasokan daya untuk Gorontalo.

Selain itu, masalah desa berlistrik yang baru 98 persen akan dituntaskan hingga tahun 2018 nanti. Saat ini diketahui masih ada 19 desa yang belum dialiri listrik, rinciannya 4 desa di Kabupaten Gorut dan 15 desa di Bone Bolango.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI