Wagub Gorontalo : Tingkatkan Daya Saing Karawo Dengan Inovasi Desain

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kiri), menyerahkan penghargaan kepada Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, untuk Kategori Pembina Karawo, pada Fashion Show Karawo di Monumen Tilongolo Nani Wartabone, Kota Gorontalo, Sabtu (20/10). (Foto : Haris – Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Karawo atau sulaman kain khas Gorontalo merupakan kerajinan tangan masyarakat Gorontalo yang sudah ada sejak tahun 1600-an. Untuk terus melestarikan, mengembangkan dan meningkatkan daya saing karawo di era persaingan saat ini, dibutuhkan inovasi dan terobosan desain serta motif karawo. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat membuka Fashion Show Karawo di Monumen Tilongolo Nani Wartabone, Kota Gorontalo, Sabtu (20/10/2018).

“Untuk memajukan karawo dibutuhkan inovasi dan terobosan, baik itu desainnya maupun motif karawo,” kata Wagub Idris Rahim.

Idris mengutarakan, Fashion Show Karawo yang merupakan bagian dari kegiatan Festival Karawo 2018 merupakan komitmen Pemprov Gorontalo untuk memasyarakatkan karawo ke tingkat nasional hingga internasional.

“Kita bertekad karawo tidak hanya digunakan oleh masyarakat Gorontalo, tetapi juga dikenal dan digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia hingga internasional,” ujarnya.

Untuk mewujudkan tekad tersebut, Pemprov Gorontalo bersama Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dan stakeholder lainnya, gencar melakukan promosi pada berbagai even nasional dan internasional. Selain itu, lanjut Idris, Pemprov Gorontalo juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas pengrajin karawo sehingga bisa menghasilan sulaman karawo yang berkualitas dan sesuai dengan tren saat ini.

Kedepan, Idris mengutarakan pentingnya untuk mengkolaborasikan sulaman karawo dengan kerajinan daerah lainnya di Indonesia. Menurutnya hal ini merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan karawo lebih mendunia.

“Seperti kolaborasi karawo dengan batik, ataupun karawo dengan kain tenun Bali, Bengkulu, dan daerah lainnya,” tutur Wagub.

Penampilan sepasang peraga busana dari Sanggar Belajar Tuna Rungu pada Fashion Show Karawo 2018. (Foto : Haris – Humas)

Fashion Show Karawo 2018 diikuti oleh 11 desainer dengan 36 peraga busana. Keluar sebagai juara pertama Culture Matri dengan perancang Tetuna, di posisi kedua House of Abhie rancangan Abhie, dan peringkat ketiga diraih oleh Regina Butik dengan perancang Felly.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI