Pramuka Gorontalo Kirim Bantuan dan Relawan Bencana Palu-Donggala

Idah Syahidah Rusli Habibie (Tengah, jilbab abu-abu) saat memberikan bekal dan semangat untuk 17 orang relawan pramuka peduli yang akan bertolak ke Palu dan Donggala dalam rangka Misi Kemanusian. (Foto – Andika Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, masih terus menuai duka dan keprihatinan dari semua pihak. Keprihatinan kali ini datang dari anggota Pramuka Gorontalo, melalui gerakan “Pramuka Peduli”, Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Gorontalo mengirim bantuan dan relawan untuk membantu meringankan penderitaan korban gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Relawan yang diberangkatkan ini berjumlah 17 orang, yang terdiri dari dua orang dokter, tiga orang bidan, enam orang perawat, dan sisanya merupakan mahasiswa, semua relawan ini tergabung dalam gerakan pramuka peduli. Keberangkatan relawan ini dilepas langsung oleh  Ketua Kwarda Provinsi Gorontalo Idah Syahidah dan didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Selasa, (2/10/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Idah berpesan untuk seluruh relawan yang akan berangkat  ke Kabupaten Donggala dan Palu, pada besok hari (red-Rabu) pagi, agar bisa melaksanakan misi kemanusian ini dengan sebaik baiknya. Idah menghimbau untuk semua relawan bisa terus menjaga kesehatan dan tetap kuat selama berada dilokasi

“Untuk relawan semua kerja kalian tidak ringan, ini adalah tugas kemanusiaan kalian memang tidak mendapatkan apa apa. Tapi tugas kalian menyelamatkan orang ini sangat mulia, kalian orang-orang yang terpilih,” kata Idah

Istri Gubernur Gorontalo ini menambahkan selama berada dilokasi semua tim relawan harus bisa mengontrol emosi, terus menjaga kekompakkan sebagai tim. Terlebih berhadapan langsung dengan para korban baik yang sudah meninggal maupun yang mengalami luka dan kehilangan barang barang berharga maupun sanak saudara yang membuat mereka memiliki emosi yang tidak stabil

“Tetap jaga kekompakkan, jangan mudah tersinggung. Kalian disana akan berhadapan dengan orang-orang yang memiliki emosi tidak stabil, jangan sampai kalian juga emosi. Kalian juga harus jujur utamanya dalam menyelamatkan barang-barang orang lain, jangan lupa gunakan pakaian lapangan yang sesuai,” tambahnya

Diakhir nasehatnya Idah berharap semua relawan yang akan berada di lokasi bencana tersebut selama tujuh hari kedepan untuk tidak membagikan informasi atau berita berita yang bisa membuat keadaan keluarga korban di luar daerah menjadi semakin kacau dan rumit. Fokus bekerja dan menyelesaikan misi kemanusian adalah tujuan utama dari semua relawan.

“Saya ucapkan selamat jalan dan selamat bertugas. Jaga diri kalian sendiri, jaga nama baik Provinsi Gorontalo jangan lupa untuk terus berdoa, tetap sholat dimanapun kalian berada,” tutupnya.

Idah Syahidah (jilbab abu-abu), saat memriksa bantuan dari Pramuka Peduli untuk semua keperluan dan kebetuhan korban bencana Palu-Donggala yang tediri dari beras, air minum, makanan siap saji, pakaian layak pakai dan obat-obatan. Bantuan diserahkan melalui Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. (Foto – Andika Humas)

Selain mengirim relawan, gerakan Pramuka Peduli juga turut memberikan bantuan sebanyak 12 ton untuk semua keperluan dan kebetuhan korban bencana Palu-Donggala yang tediri dari beras, air minum, makanan siap saji, pakaian layak pakai dan obat-obatan, bantuan tersebut diserahkan melalui Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

 

Pewarta : Ecin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI