Tim RBI Tawarkan Konsep Kemudahan Berusaha di Gorontalo

Ketua Tim Reformasi Birokrasi Instansional Pemprov Gorontalo Danial Ibrahim (kemeja kuning) mempertahankan proposal proyek perubahan pada Seminar Kepemimpinan Reformasi Birokrasi / Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII di Jakarta, Rabu (29/8/2018). Tim dari pemprov Gorontalo menawarkan aplikasi Ambuwa sebagai media komunikasi terintegrasi antar berbagai pihak guna memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk mendirikan usaha di daerah. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, Humas – Peserta Kepemimpinan Reformasi Birokrasi / Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII menawarkan konsep kemudahan berusaha di Provinsi Gorontalo melalui media “Ambuwa”. Aplikasi online itu diharapkan mejadi media komunikasi terintegrasi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha guna mendukung online singel submission (OSS) perizinan usaha dari pemerintah pusat.

“Jadi kami sengaja memilih kata dari bahasa Gorontalo yang jika diartikan bermakna “bersama-sama”. Media ini nantinya akan terintegrasi antar unsur pemerintah provinsi, kabupaten/kota, instansi vertikal serta pelaku usaha baik perorangan nan non perorangan,” kata Danial Ibrahim selaku ketua tim Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) saat memaparkan rencana proyek perubahan pada Seminar Kepemimpinan Reformasi Birokrasi di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Lebih lanjut Danial mengungkapkan, dunia usaha merupakan permasalahan yang kompleks karena berhubungan dengan berbagai instansi teknis. Penyelesaiannya pun tidak cukup bila hanya ditangani secara parsial.

“Izin usaha tidak semudah yang kita bayangkan karena masing-masing ada kewenangannya. Bisa jadi untuk satu jenis usaha proses pengurusan izinnya ada di pemda kabupaten/kota, ada di pemda provinsi, pusat bahkan dari instansi teknis lainnya. Sehingga kami berharap Ambuwa ini dapat menjadi media komunikasi terintegrasi semua pihak untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha,” ungkapnya.

Tim Reformasi Birokrasi Instansional Provinsi Gorontalo terdiri dari empat pejabat administrator yakni Danial Ibrahim, Abdul Karim A. Rauf, Hafri Syam Mansur dan Sri Wahyuni Dg. Matona.

Keempat peserta Diklat RLA itu mempertahankan proposalnya di hadapan Sekretaris Utama LAN RI Sri Hadiati, WK, SH, MBA selaku penguji. Bertindak sebagai pembimbing yakni Widyaiswara Utama Kemensos Dr Satriawan serta yang menjadi mentor Penjabat Sekda Dr.Drs. Anis Naki, MM.

Sebelum seminar rencana aksi reformasi birokrasi tersebut, 25 peserta Diklat RLA dari kementrian lembaga dan berbagai daerah sudah melakukan studi lapangan internasional ke Vietnam 14 hingga 18 Agustus kemarin. Beberapa lokasi yang dikunjungi di antaranya Kedutaan besar RI di Hanoi, International Coperation Departemen – Ministry of Finance of Vietnam serta Central Institute for Economic Management (CIEM) – Ministry of Planning and Investmen of Vietnam.

 

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI