KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie siap memfasilitasi industri kecil menengah (IKM) minyak kelapa kampung untuk membuka akses pasar dan fasilitas pendukung. Hal tersebut disampaikan Rusli saat menerima belasan pengusaha minyak kelapa kampung yang tergabung dalam Asosiasi Olahan Kelapa bertempat di rumah jabatan gubernur, Rabu (15/8/2018).
Pengusaha rumahan itu membawa contoh produk-produk yang mereka hasilkan. Tidak kurang dari 20 IKM se Gorontalo saat ini yang sedang menseriusi usaha tersebut dengan produk minyak goreng dan VCO (Virgin Cocconut Oil).
“Maksud kedatangan kami untuk meminta dukungan dari pak gubernur bagaimana produksi minyak kelapa kampung ini bisa naik yang pada gilirannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan membuka akses pasar,” terang Ketua Asosiasi Olahan Kelapa, Iradat Bagy.
Pembukaan akses pasar, lanjut kata Iradat, sebetulnya sudah dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui penyaluran Bantuan Pangan non Tunai Daerah (BPNT-D) kepada 35.000 warga miskin Gorontalo. Warga penerima manfaat diarahkan untuk membeli minyak kampung di desa atau kecamatan yang ditunjuk bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Untuk BPNT-D kami sebetulnya dilibatkan, tapi ada kendala teknis di lapangan. Masih ada yang belum sinkron antara Bumdes, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) maupun penyelenggara lainnya. Makanya kami tadi curhat ke pak gubernur,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie akan mengundang Dinas Sosial dan pihak terkait untuk mendiskusikan masalah tersebut. Salah satu masalah yang mengganjal yakni harga jual minyak kampung yang relatif lebih mahal dari minyak kelapa sawit.
“Makanya saya akan pertemukan semua unsur, apa yang menjadi kendala di lapangan sehingga produk minyak kelapa kampung ini tidak terserap dengan baik melalui program BPNT-D,” jelas Rusli.
Cara lain yang dilakukan Gubernur Rusli yakni dengan menghubungi Direktur The Habibie Center Prof. Sofian Effendi. Melalui Sofian, Rusli berharap produksi Virgin Coconut Oil (VCO) dari Gorontalo bisa dilirik untuk dikerjasamakan.
“Dua minggu lalu ketemu saya bahwa kata beliau ada penemuan untuk mengurangi kepikunan itu salah satunya dengan VCO. VCO ini juga banyak diproduksi di Gorontalo. Nah potensi ini yang coba kita kerjasamakan,” sambung Rusli.
Guna menekan ongkos produksi, Rusli mempersilahkan IKM menggunakan fasilitas Rumah Kemasan milik pemprov. Fasilitas yang menyediakan mesin cetak label dan pengemasan produk IKM. Bantuan mesin pengolahan juga sebelumnya sudah diserahkan meski masih dalam jumlah yang terbatas.
Pewarta: Isam