PIKR Cendana Cegah Penularan Aids Melalui Tutor Sebaya

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim selaku Ketua Harian KPA Provinsi Gorontalo, memberikan arahan pada upacara bendera yang dirangkaikan dengan sosialisasi HIV/Aids di halaman SMA Negeri 3 Gorontalo, Senin (6/8). (Foto : Haris – Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Penanggulamgan penularan HIV/Aids di kalangan remaja dan pelajar secara intensif terus dilakukan tidak hanya oleh pemerintah melalui Komisi Penanggulangan Aids (KPA), tetapi juga melibatkan partisipasi langsung dari para pelajar. Seperti halnya di SMA Negeri 3 Gorontalo, para pelajar yang tergabung dalam Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) Cendana, secara rutin melakukan kegiatan tutor sebaya untuk memberikan informasi penularan dan bahaya HIV/Aids.

“Tutor sebaya ini kami lakukan dengan cara memberi informasi kepada teman-teman agar terhindar dari penyakit HIV/Aids, narkoba, seks pra nikah dan pernikahan dini,” ujar Vina Riana Idrus, seorang siswa pengurus PIKR Cendana disela-sela penyelenggaraan sosialisasi HIV/Aids di aula SMA Negeri 3 Gorontalo, Senin (6/8).

Siswa kelas XII jurusan IPA ini menambahkan, PIKR Cendana yang beranggotakan 30 siswa tersebut secara mandiri juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang terdekat dengan SMA Negeri 3 Gorontalo.

“Kami juga melakukan sharing informasi HIV/Aids ke sekolah-sekolah terdekat dari sekolah kami. Termasuk pembagian pita kepada masyarakat di beberapa ruas jalan di Kota Gorontalo sebagai bentuk solidaritas kami kepada pengidap HIV/Aids,” tutur Vina.

Kegiatan sosialisasi HIV/Aids di SMA Negeri 3 Gorontalo didahului dengan pelaksanaan upacara bendera dengan pembina upacara Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim, selaku Ketua Harian KPA Provinsi Gorontalo. Dalam amanatnya, Idris berpesan kepada para siswa untuk menghindari perbuatan yang sangat beresiko tertular HIV/Aids, seperti narkoba dan seks bebas.

“Jangan sekali kali mencoba narkoba dan seks pra nikah, apalagi perilaku seks menyimpang antara sesama jenis. Perbuatan itu sangat rentan untuk tertular HIV/Aids,” ungkap Idris.

Untuk menghindari perbuatan yang beresiko tertularnya HIV/Aids, Idris mengajak para siswa untuk mengamalkan Janji Siswa yang selalu dibacakan pada pelaksanaan upacara bendera. Menurutnya, Janji Siswa tersebut merupakan cermin siswa Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia kepada Pancasila dan UUD 1945, menghormati orang tua dan guru, serta giat belajar dan berprestasi.

“Amalkan Janji Siswa itu. Tugas adik-adik hanyalah belajar, belajar, dan belajar, agar masa depan cerah dan kelak menjadi harapan orang tua, daerah, dan bangsa,” pesan Idris kepada siswa peserta upacara bendera.

Berdasarkan data KPA Provinsi Gorontalo kasus HIV/Aids di Provinsi Gorontalo hingga Maret 2018 berjumlah 400 kasus. Dari jumlah tersebut, 85 persennya berada pada rentang usia 17-29 tahun.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI