JAKARAT, Humas – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar kegiatan penjajakan minat pasar (market sounding) proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Gorontalo dr. Hasri Ainun Habibie, di ruang Nusantara Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba Parulian Hutapea, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan market sounding adalah untuk mendapatkan masukan kembali (feedback) dari pasar, terhadap model investasi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan RSUD Hasri Ainun Habibie. Feedback yang diharapkan tidak saja dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi keuangan, sosial, dan lingkungan hidup, bahkan dari alokasi resiko yang ditawarkan.
“Nantinya hal tersebut akan menjadi masukan dalam penyempurnaan sebelum proyek pengembangan RSUD Hasri Ainun Habibie ditenderkan,” kata Tamba Parulian Hutapea.
Lebih lanjut diutarakannya, berdasarkan catatan dari BKPM, minat investor baik dalam maupun luar negeri terhadap proyek pengembangan rumah sakit yang menggunakan skema KPBU cukup tinggi. Proyek pengembangan RSUD Hasri Ainun Habibie menjadi rumah sakit keempat yang difasilitasi oleh BKPM.
“Dengan minat investor yang cukup tinggi ini, kami berharap akan mendapat investor swasta yang terbaik. Tidak hanya terbaik dari segi pengalaman dan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan dari segi finansial hingga tahap operasional dan pemeliharaan fasilitas gedung rumah sakit,” imbuhnya.
Deputi menambahkan, untuk mekanisme pengembalian investasi yang mencapai Rp841,8 miliar dengan masa konsesi 20 tahun, menggunakan sistem availability payment, artinya pemerintah akan melakukan pembayaran kepada investor secara bertahap atas tersedianya layanan fasilitas rumah sakit selama masa konsesi. Untuk memberikan kenyamanan kepada para investor dalam mengelola proyek ini, ungkap Tamba, pemerintah dapat memberikan jaminan resiko melalui PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim dalam sambutannya berharap melalui market sounding secepatnya dapat menjaring investor yang berminat untuk mengembangkan RSUD Hasri Ainun Habibie.
“Kami berharap dan berdoa agar market sounding ini hanya berlangsung satu kali saja dan langsung ada calon investor untuk membangun rumah sakit Provinsi Gorontalo ini,” ujar Idris.
Turut hadir pada market sounding tersebut Ketua dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Direktur Kerja Sama Pemerintah Swasta dan Rancang Bangun BAPPENAS RI, Sri Bagus Guritno, serta Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah Provinsi Gorontalo.
Hadir pula 100 peserta yang meliputi investor yang bergerak di bidang penyedia alat kesehatan, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan, konsultan, serta asosiasi terkait. Beberapa perusahaan yang hadir antara lain, General Electric, Samsung C&T Corporation, PT. Mega Global Pratama, Philips Indonesia Commercial, PT. IDS Medical System Indonesia, PT. Sojitz Indonesia, PT. Gobel Dharma Nusantara, PT. Indokoei International, PT. Wijaya Karya Bangun Gedung, PT. Nindya Karya, PT. Istaka Karya, Rajafa Healtcare, PT. Dharma Medipro, VAMED Healtcare Group, PT. Paramount Bed Indonesia, Nickl & Partner, PT. Jaya Obayashi, Nippon Koei, Co.Ltd, JGC Corporation, PT. Berca Niaga Medika, dan beberapa kedutaan besar negara sahabat dari Inggris, Spanyol, Belanda, dan Australia.
Pewarta : Haris