GORONTALO UTARA, Humas – Setelah terkatung-katung lebih dari empat tahun lamanya, progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara kini mulai memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan.
Satu unit pembangkit listrik berukuran 25 Megawatt (MW) sudah selesai dibangun dan dalam tahap uji kelayakan operasional. Kepastian itu diperoleh saat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Bagian Utara, Sigit Witjaksono meninjau langsung ke lokasi, Selasa (17/7/2018).
“Paling tidak ada satu unit yang sudah bisa beroperasi tahun ini. Memang kita berharap dua unit bisa beroperasi paling tidak akhir tahun ini, namun kami akan berupaya semaksimal mungkin,” terang Sigit.
Untuk bisa mengejar target tersebut, lanjut Sigit, pihaknya membutuhkan penambahan tenaga kerja ahli baik dalam dan luar negeri. Selain untuk mempercepat pekerjaan, penambahan tenaga kerja diharapkan dapat melakukan transfer ilmu pada tenaga kerja yang sudah ada.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tampak tidak bisa menyembunyikan rasa senang dan bangganya. Pasalnya, PLTU Anggrek merupakan salah satu program penambahan daya listrik yang ia idamkan sejak awal memimpin Gorontalo.
Rusli berkisah, rencana pembangunan PLTU 2×25 MW tersebut nyaris batal dilaksanakan dan akan pindah ke Sumatera dengan berbagai permasalahan yang ada. Begitu dirinya terpilih sebagai gubernur tahun 2012 lalu, Rusli berupaya meyakinkan pusat agar PLTU tersebut tetap jadi dengan dukungan penuh pemerintah daerah.
“Kalau memang Desember tahun ini sudah ready, saya usulkan untuk diresmikan oleh pak Presiden Jokowi dan beberapa proyek nasional. Saya bangga, saya senang lihatnya progresnya sudah cukup maju. Kami dari pemerintah provinsi ada hambatan dan menyangkut urusan kami maka kami selesaikan,” terangnya.
PLTU Anggrek 2×25 MW sangat strategis bagi Gorontalo untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi yang baru mencapai 93 persen. Penambahan daya juga diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi dan perekonomian daerah.
PLTU yang dikerjakan oleh PT Rekadaya Elektrika itu menjadikan pembangkit antara Sulawesi Utara dan Gorontalo semakin seimbang. Saat ini ketersediaan listrik interkoneksi Sulawesi Utara dan Gorontalo mencapai 441 MW dengan beban puncak sebesar 336 MW. PLTU Anggrek diharapkan mampu menambah daya pasok listrik menjadi 491 MW.
Pewarta: Isam