KOTA GORONTALO, Humas – Menteri Kesehatan RI (Menkes) Nila F. Moeloek siap membantu pengembangan RSUD dr. Hasri Ainun Habibie (RS Ainun) Provinsi Gorontalo yang saat ini dalam tahap penjajakan dengan investor. RS Provinsi tipe D itu rencananya akan dikembangkan melalui skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) agar bisa menjadi rumah sakit rujukan tipe B di Gorontalo.
“Tadi kan fisiknya akan bekerjasama dengan KPBU dan mudah-mudahan berhasil. Setelah fisiknya jadi, maka pusat bisa memberikan bantuan. Di kita itu ada DAK (Dana Alokasi Khusus, untuk transfer ke daerah) namanya. Jadi sudah ada fisiknya maka pusat bisa bantu,” terang Menkes saat menggelar Temu Media Ekspose Pembangunan Kesehatan Provinsi Gorontalo bertempat di Hotel Dumhil, Kota Gorontalo, Senin (16/7/2018).
Lebih lanjut Menkes menjelaskan, ada beberapa yang bisa menjadi fokus Kemenkes untuk membantu pengembangan RS Ainun. Di antaranya dengan memfasilitasi peralatan medis dan pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga medis dan non medis.
“Kita di pusat ada namanya tugas belajar. Jadi kalau di daerah ingin mengirim untuk mendapatkan beasiswa untuk S2 juga ada. Jika kekurangan dokter, kita di pusat juga bisa membantu dengan terobosan-terobosan yang kami buat,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menjelaskan pengembangan RS Ainun mendesak untuk dilakukan. Selain sebagai cikal bakal RS Pendidikan untuk Fakultas Kesehatan di Gorontalo, RS Ainun diharapkan menjadi rumah sakit rujukan di Gorontalo dan daerah sekitarnya.
“Masyarakat kita kalau ingin mendapatkan rujukan harus ke Manado, ke Makassar atau Jakarta. Itu bagi yang punya uang? Kalau nggak sanggup akhirnya kematian itu ditunggu di rumah. Itu yang memotivasi kami mendirikan rumah sakit,” jelas Rusli.
Pembangunan RS Ainun yang terletak di eks Mall Limboto, Kabupaten Gorontalo saat ini masih berada di eks bangunan seadanya. Fasilitas dokter dan perawat masih serba terbatas sehingga rumah sakit yang dirintis tahun 2014 itu masih berstatus tipe D.
Pemprov berupaya mengakselerasi pengembangannya melalui dana pihak swasta melalui skema KPBU. Rencananya proposal bisnis akan dilelang kepada investor pada 18 Juli 2018 dengan nilai investasi sebesar 842 Milyar Rupiah.
Pewarta: Isam