PKS Beroperasi, Wagub Berharap Kesejahteraan Petani Sawit Meningkat

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kanan) meninjau proses produksi di Pabrik Kelapa Sawit desa Pangea, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Rabu (4/7). (Foto : Haris – Humas)

KABUPATEN BOALEMO, Humas – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim berharap dengan mulai beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Agro Arta Surya di Kabupaten Boalemo, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani sawit. Hal ini diutarakannya pada pertemuan dengan pihak manajemen dan petani sawit di kantor PKS Agro Arta Surya di desa Pangea, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Rabu (4/7/2018).

“Investasi PKS ini sangat bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani sawit. Oleh karena itu keberlangsungan pabrik ini harus kita jaga bersama,” kata Idris.

Pada pertemuan tersebut perwakilan petani menyambut baik hadirnya pabrik yang mulai dibangun pada tahun 2015 dan telah beroperasi pada Maret 2018 tersebut. Dengan pola yang dikembangkan oleh perusahaan yakni dengan sistem inti plasma, dengan pembagian masing-masing 50 persen.

“Tanah yang dikelola oleh perusahaan itu adalah milik masyarakat dengan perbandingan 50 : 50 persen. Artinya ketika kami menyerahkan lahan seluas dua hektar, satu hektar menjadi inti yang hasilnya untuk perusahaan, dan yang satu hektarnya lagi masuk plasma yang menjadi hak petani,” jelas Khairul Anam, seorang petani sekaligus pengurus salah satu koperasi plasma.

Kedepan, lanjut Khairul, petani sawit menginginkan pola inti plasma diubah menjadi perkebunan sawit mandiri. Khairul optimis dengan pola perkebunan mandiri tersebut luas areal tanaman sawit yang saat ini baru mencapai 5.000 hektar, masih akan bertambah hingga 13.000 hektar.

“Pola mandiri ini artinya ditanam sendiri oleh petani, dirawat sendiri, dan dijual ke pabrik. Sudah banyak petani yang bersedia lahannya ditanami sawit dengan pola ini. Namun demikian kami mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk bibit kelapa sawit,” ujarnya.

Pertemuan Wagub Gorontalo H. Idris Rahim dengan manajemen PKS Agro Arta Surya dengan petani kelapa sawit. (Foto : Haris – Humas)

Menyahuti keinginan petani tersebut, Wagub berjanji untuk secepatnya melakukan koordinasi dan konsultasi ke Kementerian Pertanian RI.

“Meskipun ada moratorium untuk bantuan bibit kelapa sawit, kita tetap coba menyurat ke Menteri Pertanian,” tutur Idris.

PKS Agro Arta Surya memiliki kapasitas produksi 900 ton perhari. Namun karena kekurangan bahan baku kelapa sawit, saat ini produksinya hanya sebesar 100 ton perhari, dengan bahan baku yang dipasok dari Buol, Toli-Toli, Pohuwato, dan Mamuju. Sementara untuk tenaga kerjanya, baik tenaga kerja pabrik dan perkebunan, berjumlah 400 orang dan 85 persennya adalah tenaga kerja lokal.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI