Industri Kerajinan Gorontalo Butuh Kaderisasi Pengrajin

Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah memberi paparan di depan peserta pelatihan dan pembinaan pembuatan pakaian jadi karawo serta pembuatan upiya karanji, Selasa (3/7/2018) di LKP Fajrina Kelurahan Dembe I Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. (Foto : Humas – Burhan)

KOTA GORONTALO – Industri kerajinan di Gorontalo dapat bertahan jika proses kaderisasi pengrajin terus dilakukan secara kontinyu. Demikian disampaikan Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah ketika membuka pelatihan dan pembinaan pembuatan pakaian jadi karawo serta pembuatan upiya karanji, Selasa (3/7/2018) di LKP Fajrina Kelurahan Dembe I Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo.

Dihadapan para peserta pelatihan Idah mengungkapkan, proses kaderisasi pengrajin memang sangat dibutuhkan mengingat semakin membludaknya permintaan baik itu kain karawo maupun upiya karanji pada saat ini.

“Alhamdulillah berkat instruksi Gubernur Gorontalo kepada para ASN di lingkungan pemprov agar menggunakan jilbab karawo bagi wanita dan penggunaan upiya karanji bagi pria, permintaan kedua hasil kerajinan tersebut kian hari semakin meningkat,” tutur Idah.

Menurutnya kondisi ini sangat menguntungkan para pengrajin sebab harga kain karawo dan upiya yang sebelumnya dijual dengan harga murah pasca instruksi Gubernur Gorontalo tersebut, harga jualnya naik dua kali lipat bahkan ada upiya yang dijual dengan harga hampir setengah juta rupiah.

“ Pada saat itu banyak para pengrajin yang kewalahan menerima orderan hasil kerajinan baik itu kain karawo dan upiya karanji, untuk itu kaderisasi diperlukan selain untuk memenuhi banyaknya orderan juga sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya Gorontalo,” jelas istri Gubernur Gorontalo ini.

Idah yang juga sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo berharap melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Diskumperindag ini, akan bermunculan para pengrajin-pengrajin baru yang mampu menghasilkan kerajinan tangan yang lebih up to date, berinovasi, dan kreatif, baik itu desain maupun motif kerajinan sehingga tujuan pemprov untuk meningkatkan perekonomian rakyat serta sumber daya manusia yang handal dapat terwujud.

Pelatihan yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan bagi para IKM dalam pembuatan desain kain karawo dan upiya karanji ini diikuti oleh 30 orang peserta dan akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 3-5 Juli.

Pewarta : Burhan
Editor : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI