312.778 Anak Gorontalo Ditargetkan Ikut Imunisasi Campak Rubella

Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi (tengah) saat membuka acara Advokasi, Sosialisasi dan Koordinasi dalam rangka Pelaksanaan Kampanye Measles Rubella, Senin (2/7/2018). Pemerintah menargetkan ada 312.778 anak usia 9 bulan s/d 15 tahun di Provinsi Gorontalo mendapatkan imunisasi campak dan rubella pada bulan Agustus dan September 2018 mendatang. (Foto: Istimewa).

KOTA GORONTALO, Humas – Sebanyak 312.778 anak se Provinsi Gorontalo ditargetkan menjalani imunisasi campak dan rubella atau Measles Rubella (MR) pada Agustus dan September 2018 nanti. Imunisasi MR yang digelar serentak di 28 Provinsi itu menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

“Pada bulan Agustus imunisasi ini kita targetkan untuk anak-anak usia sekolah, sementara pada bulan September untuk balita dengan melakukan pelayanan di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya,” terang Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi saat membuka acara Advokasi, Sosialisasi dan Koordinasi Kampanye Measles Rubella yang berlangsung di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Senin (02/7/2018).

Triyanto berharap agar kampanye nasional MR ini bisa didukung oleh semua pihak dengan membangun kesadaran pentingnya imunisasi yang disebabkan oleh virus Myxovirus Viridae Masles. Provinsi Gorontalo ditargetkan mampu mengimunisasi sasaran sebesar 95 persen.

“Untuk vaksin dan sumber daya insyaallah kita siap. Terpenting adalah membangun kesadaran kepada masyarakat agar mau mengimunisasi anaknya yang berusia 9 bulan hingga 15 tahun supaya terhindar dari penyakit yang mematikan ini,” imbuhnya.

Info grafis pelaksanaan imunisasi campak dan rubella atau Measles-Rubella (MR). (Sumber: rs.uns.ac.id)

Sementara itu, dr. Khalik Malik perwakilan UNICEF mengemukakan, imunisasi MR secara nasional ditargetkan sukses untuk 32 Juta anak di 28 Provinsi. Tahun sebelumnya, pemerintah pusat sukses menggelar imunisasi MR kepada 35 Juta anak di pulau Jawa.

“Kita hindari adalah wabah atau kejadian luar biasa akibat virus ini. Seperti yang terjadi awal tahun ini di Papua ada 70 anak yang meninggal akibat wabah campak. Ini contoh bagaimana imunisasi MR ini penting bagi anak Indonesia,” terang Khalik.

Kegiatan Advokasi, Sosialisasi dan Koordinasi Kampanye MR sendiri diikuti oleh berbagai unsur di antaranya dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas pendidikan pendidikan kabupaten/kota, Departemen Agama kabupaten/kota, tokoh agama, tokoh masyarakat dan insan pers.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI