Kapolda Gorontalo Gagas Aplikasi Donor Darah Online

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (tengah, kiri) bersama Kapolda Gorontalo Brigjenpol Rachmat Fudail (tengah, kanan) saat menggelar rapat dengan instansi terkait untuk menseriusi penerapan aplikasi donor darah online bertempat di kediaman pribadi gubernur di Kelurahan Moodu, Kota Timur, Kota Gorontalo, Minggu (24/6/2018). Sebagai langkah awal, dibentuk tim yang terdiri dari Polda, Korem 133/Nani Wartabone, PMI, Bank Indonesia dan Pemprov Gorontalo untuk menyediakan basis data jumlah personil, golongan darah dan frekeunsi donor sebagai persiapan dari aplikasi online. (Foto: Salman-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Gorontalo Brigjen Polisi Rachmat Fudail menggagas penggunaan aplikasi donor darah online untuk masyarakat Gorontalo. Aplikasi itu diharapkan dapat menjadi sistem informasi bagi pendonor sekaligus bagi warga yang membutuhkan darah.

Sebagai langkah awal dari gagasan tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengumpulkan para pemangku kebijakan terkait untuk menseriusi gagasan tersebut. Rapat digelar di kediaman pribadi gubernur di Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Minggu (24/6/2018).

“Jadi kemarin itu saya menerima beberapa keluhan masyarakat yang perlu darah. Dari situ kita menggagas pelayanan kebutuhan darah berbasis online. Kita sudah siapkan rancangannya bersama Kabid Dokkes , dan hari ini kami sampaikan kepada bapak gubernur,” terang Kapolda Brigjen Pol Rachmat Fudail.

Dalam rapat tersebut, disepakati beberapa hal teknis di antaranya pembentukan tim terpadu yang terdiri dari unsur Polri, TNI, PMI, Bank Indonesia dan Pemprov Gorontalo. Tim ini diharapkan dapat bekerja untuk menyediakan basis data personil sebagai calon pendonor.

Kapolda menilai, ada potensi personil dari setiap instansi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah pasokan darah melalui aksi donor darah. Sayangnya potensi tersebut belum dapat dikelola secara maksimal.

“Khusus untuk Polri saja kita punya 4.500 personil. Artinya kalo kita bagi setiap tiga bulan sekali, maka ada 1.500 kantong darah yang bisa disumbangkan. Belum lagi dari personil TNI, dari ASN Pemprov, dari jajaran Perbankan yang dikoordinir oleh Bank Indonesia, swasta dan masyarakat umum,” imbuh Jenderal bintang satu itu.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyambut baik gagasan Kapolda yang dinilai dapat menjadi solusi kurangnya stok darah di daerah. Saat ini, PMI mencatat ada 1.500 kantong darah yang dibutuhkan setiap bulan, kebutuhan itu baru bisa dipenuhi sebanyak 700 kantong.

“Gagasan ini sangat bagus dan patut untuk kita dukung. Makanya hari ini kita bentuk tim dan diharapkan bisa segera bekerja merealisasikannya. Untuk pendanaan pemprov akan menyiapkan termasuk untuk kebutuhan jaringan hingga ke rumah sakit dan puskemas,” ungkap Rusli.

Tim yang terbentuk ditargetkan selesai mengerjakan aplikasi pada awal bulan Juli mendatang. Untuk langkah awal, perlu dilakukan penggabungan data personil dari setiap instansi tentang informasi pendonor, golongan darah, dan frekuensi dorong setiap tiga bulan.

Data tersebut yang akan menjadi acuan bagi PMI untuk melakukan donor darah secara berkala dan berkesinambungan. Aplikasi yang belum diberi nama tersebut juga nanti akan menyediakan informasi jumlah dan golongan darah yang tersedia dan bagaimana bisa mengaksesnya.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI