BOALEMO, Humas – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengakui jika branding Gorontalo sebagai daerah penghasil jagung sudah dikenal dunia. Hal itu disebabkan ekspor jagung yang kini sudah mencapai 70 Ribu Ton hingga triwulan pertama tahun 2018.
“Ini Gorontalo luar biasa. Kalau kami ke Filiphina maka yang dikenal jagung Gorontalo, walaupun itu dari Sulawesi Selatan sebagian. Jadi kalau Sulawesi Selatan kirim, itu yang dikenal Gorontalo pasti. Dikirim dari Jawa Timur juga dikenal dari Gorontalo,” puji Mentan Amran Sulaiman saat mengikuti panen raya di Desa Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Jumat (4/5/2018).
Mentan meminta nama baik Gorontalo sebagai penghasil jagung tetap dijaga dan ditingkatkan di tahun mendatang. Ia bahkan menantang Gorontalo untuk bisa ekspor jagung 150 Ribu Ton, dari target awal 100 Ton tahun ini.
Selain jagung, Amran meminta Gorontalo bisa menyumbang lebih banyak produksi kelapa secara nasional. Indonesia dikenal sebagai negara pengasil kelapa terbesar di dunia namun produktivitasnya yang masih rendah.
“Ini (Produksi kelapa Gorontalo) masih rendah hanya 1,1 Juta Ton. Itu kenapa? Karena kita tidak merawatnya. Harusnya diberi pupuk diberi minum seperti halnya keluarga. Kalau ini bisa dinaikkan dua kali lipat saja maka bisa menggetarkan dunia,” Imbuhnya.
Amran menyebut jika pertanian Indonesia selama tiga tahun ini terus membaik. Ada lima produk pangan yang produksinya sangat baik dan telah di ekspor ke luar negeri. Selain jagung, ada bawang, ayam, telur dan kelapa yang sudah di ekspor ke 10 negara.
Sudah dua hari terakhir menteri asal Sulawesi Selatan itu ada di Gorontalo. Selain melakukan panen jagung, ia juga memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa yang digelar di Kota Gorontalo. Sehari sebelumnya Amran melepas ekspor jagung ke Filiphina.
Kehadiran Amran tidak sendiri, ia didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beserta ibu Idah Syahidah, Bupati Boalemo Darwis Moridu dan sejumlah pejabat daerah.
Pewarta: Ecyhin
Editor: Isam