KOTA GORONTALO, Humas – Para pegawai Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se Provinsi Gorontalo menerima ilmu dasar-dasar intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Komisi Intelijen Daerah (Kominda). Pelatihan Intelijen itu dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Anis Naki bertempat di Aula kantor Kesbangpol Provinsi Gorontalo, Jumat (4/5/2018).
Pj Sekda mengapresiasi kegiatan ini yang menjadi pelatihan intelijen pertama sejak Kesbangpol Provinsi berdiri. Ia menilai tugas dan fungsi intelijen yang melekat di Kesbangpol sangat penting bagi kepala daerah. Informasi yang dihasilkan digunakan untuk mengambil keputusan, menjaga stabilitas daerah dan untuk kepentingan masyarakat umum.
“Kesbangpol ini sebagai mata dan telinga bapak gubernur. Berbagai informasi tentang perkembangan daerah salah satunya diperoleh dari tugas-tugas intelijen. Oleh karena itu kegiatan ini sangat penting dan insyaallah akan kita dukung dalam hal penganggaran di tahun mendatang,” kata Anis yang juga mantan Kepala Badan Kesbangpol.
Anis mengingatkan bahwa tugas Kespangpol ke depan akan semakin berat seiring dengan dinamika perkembangan daerah yang semakin maju. Terlebih, saat ini di Gorontalo akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di dua daerah yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara.
“Harapan saya setelah saudara-saudara mengikuti pelatihan ini maka bisa menambah pengetahuan, kemampuan dan pengalaman dalam bidang intelijen,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Ali Imran Bali menuturkan, pelaksanaan diklat ini sengaja digelar untuk menambah kualitas dan kuantitas staf di bidang intelijen. Pasalnya hingga saat ini, baru ada dua orang staf yang sudah bersertifikat dari BIN Pusat.
“Dari segi SDM kita memang masih standar, artinya masih butuh pelatihan hingga ke tingkat pusat. Di sisi lain informasi dari kami menjadi penting untuk pengambilan keputusan pimpinan. Salah memberikan informasi maka akan salah mengambil keputusan,” jelas Imran.
Pelatihan dasar dasar intelijen ini rencananya akan digelar selama dua hari. Selain menerima teori dari para narasumber, 50 peserta dari provinsi dan kabupaten/kota akan mengikuti praktek lapangan keesokan harinya.
Pewarta/editor: Isam