GORONTALO, Humas – Di era globaliasi sekarang ini, penurunan rasa persatuan dan kesatuan mulai terasa di mana-mana. perkembangan dunia yang diikuti perkembangan teknologi informasi yang bergerak begitu cepat mempengaruhi pola pikir generasi muda bahkan gaya hidup dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Anis Naki dalam sambutannya pada pembukaan Penguatan Wawasan Kebangsaan bagi Pemuda dan Pelajar Provinsi Gorontalo, di Aula Kesbangpol Provinsi Gorontalo, Rabu (2/5/2018).
Anis menjelaskan, jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus dapat menyebabkan masuknya Informasi-informasi negatif yang dapat mengganggu. Akibatnya buruk bagi perkembangan generasi muda bangsa.
“Untuk itu saya sangat mengapresiasi kegiatan hari ini, yang mana pemuda dan pelajar harus segera dibekali kembali dengan nilai-nilai tentang kebangsaan. Penguatan wawasan kebangsaan bagi generasi muda menjadi salah sesuatu kegiatan yang diwajibkan mengingat bahwa fenomena bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara alamiah terus mengalami pergeseran yang signifikan,” ujar Anis.
Selain itu, Anis mengungkapkan hasil survey kurang lebih ada 38 persen perguruan tinggi di Indonesia, sudah di kuasai oleh paham radikalisme. Semua guru-guru dari Paud hingga level perguruan tinggi harus mewaspadai ini karena sangat berbahaya serta menjadi awal kerusakan negara.
“Sayang sekali melihat negara yang dibangun dengan darah ini hanya dirusak oleh paham tertentu bahkan oleh teknologi-teknologi yang disalahgunakan. Untuk itu kepada seluruh generasi muda, masyarakat dan pemerintah harus bersikap tegas terhadap penyebaran gerakan radikal.
Peserta kegiatan berjumlah 77 orang terdiri dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Provinsi Gorontalo, oraganisasi ekstra kampus, dan organisasi mitra sekolah. Narasumber dalam kegiatan tersebut ketua DPRD Provinsi Gorontalo Paris R.A. Jusuf.
Pewarta: Nova
Editor: Isam
