102 Anak Ikuti Sunatan Massal Pemprov Gorontalo

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Hj. Idah Syahidah (tengah) didampingi Gubernur Rusli Habibie (kanan), menyerahkan santunan kepada anak-anak peserta sunatan massal di desa Tabulo Kec. Mananggu, Kab. Boalemo (28/4)

GORONTALO – Pelayanan sunatan massal yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo di desa Tabulo Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Sabtu (28/4), disambut antusias oleh masyarakat khususnya para orang tua yang anak-anaknya menjadi peserta sunatan. Sebanyak 102 anak tercatat menjadi peserta sunatan, dan jumlah ini merupakan yang tertinggi dari pelaksanaan sunatan massal yang sudah digelar di beberapa lokasi di kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo.

“Program ini rangkaian bakti sosial Nyata Karya Rusli Idris (NKRI) Peduli. Ada sunatan massal, pelayanan kesehatan gratis, dan pasar murah,” kata Gubernur Rusli Habibie dalam sambutannya pada kegiatan itu.

Rusli menjelaskan, banyak orang tua yang selama ini menunda anak-anaknya untuk disunat karena alasan biaya. Padahal sunat merupakan perintah agama untuk setiap anak laki-laki yang telah memasuki masa aqil baligh. Selain itu penundaan sunat juga akan berdampak pada kesehatan anak.

Oleh karena itu untuk membantu masyarakat kurang mampu yang anak-anaknya belum disunat, sunatan massal menjadi salah satu agenda Pemprov Gorontalo dalam setiap kegiatan bakti sosial NKRI Peduli. Kegiatan ini dirasakan langsung manfaatnya oleh para orang tua. Pasalnya, jika seorang anak harus disunat di puskesmas atau rumah sakit, orang tua harus mengeluarkan biaya sebesar Rp300.000,00.

“Itu belum termasuk biaya transportasi. Sehingga itu program ini akan kita akan lakukan terus menerus hingga akhir periode pemerintahan NKRI,” ujar Rusli.

Sebelumnya Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, yang turut mendampingi Gubernur pada kegiatan itu mengajak para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak dari pengaruh negatif yang bisa merusak masa depannya. Idah mengingatkan agar orang tua jangan terlena dengan membiarkan secara bebas anak-anaknya menggunakan telepon genggam.

“Tolong awasi anak-anak, jangan sampai mereka terpengaruh oleh hal-hal negatif. Anak yang sehat adalah harapan orang tua dan bangsa, mereka adalah pemimpin masa depan,” terang Idah.

Pada kesempatan itu juga disalurkan bantuan dari Baznas Provinsi Gorontalo. Untuk 102 peserta sunatan massal, masing-masing menerima sarung dan ditambah santunan sebesar Rp100.000,00 masing-masing untuk peserta dan orang tua.

Pewarta/Editor : Haris
Foto : Salman

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI