Jumlah penderita HIV/Aids di Provinsi Gorontalo semakin hari semakin bertambah. Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebutkan sejak awal Januari hingga Maret 2018 ada penambahan penderita AIDS sebanyak 37 orang.
Data itu diungkapkan oleh Ketua Tim Asistensi KPAP Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie saat membuka Pelatihan Kader Mahasiswa Peduli HIV/AIDS, Rabu (28/3) di Aula STIMB Bina Mandiri Kota Gorontalo.
Menurut istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, saat ini virus HIV/AIDS sudah menjadi ancaman serius bagi peradaban Gorontalo. Terlebih, rata-rata pengidapnya berasal dari kalangan generasi muda.
“Bertambahnya jumlah kasus penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo adalah sebuah keprihatinan bagi kita semua, Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kasus lebih cepat dua kali lipat daripada pergerakan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,” jelasnya.
Berbagai cara telah ditempuh oleh pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan penderita HIV/AIDS. Diantaranya melalui sosialisasi di sekolah sekolah, sosialisasi melalui media massa, pemeriksaan AIDS secara gratis serta pengkaderan mahasiswa peduli HIV/AIDS.
“Oleh karena itu, kami sangat menyambut baik pelatihan yang digelar oleh STIMB Bina Mandiri yang dikhususkan bagi Kader Mahasiswa Peduli HIV/AIDS. Melalui adik adik mahasiswa diharapkan bisa menjadi konselor dan bisa mensosialisasikan bahaya dan penanggulangan HIV/AIDS di masyarkat,” pinta Idah.
Pelatihan yang diikuti oleh 25 mahasiswa itu rencananya akan berlangsung selama tiga hari hingga 30 Maret 2018 mendatang. Materi diisi tentang wawasan apa itu HIV/AIDS, bagaimana penularannya, cara mencegahnya serta bagaimana memperlakukan orang yang terinveksi.
Pewarta: Burhan
Editor: Isam