Brigade Alsintan Gorontalo Jadi Percontohan Nasional

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono (dua kanan) dan Dirjen Sarana Prasaran Kementan RI Pending Dadi Permana (kiri) saat meninjau bengkel dan depo Alsitan yang dikelola Dinas Pertanian di Desa Molawahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Selasa (27/3). (Foto: Valen-Humas).

Brigade Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang digagas oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie diparesiasi oleh pemerintah pusat. Mereka menilai pengelolaan bantuan Alsintan itu akan menjadi percontohan nasional untuk daerah lain.

Hal itu terungkap saat anggota Komisi IV DPR RI didampingi Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Kementrian Pertanian Pending Dadi Permana berkunjung ke Gorontalo, Selasa (27/3). Kehadiran mereka diterima langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang salah satunya meninjau tempat pengelolaan Alsintan di Desa Molawahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

“Dari semua daerah yang kami kunjungi baru Gorontalo yang punya brigade Alsintan, brigade yang mengelola bantuan alat pertanian dengan keterlibatan pemerintah dan bisa meringankan beban para petani,” kata Wakil Ketua Komisi IV Roem Kono.

Hal senada juga dikemukan oleh Dirjen Sarana Prasarana Kementrian Pertanian Pending Dadi Permana. Menurutnya, Brigade Alsitan tidak saja menjadikan pengelolaan mesin dan alat pertanian menjadi lebih efektif dan efisien tetapi juga bisa dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan.

“Kami tidak ragu untuk membantu memberikan Alsintan lebih banyak lagi ke Gorontalo karena sudah terbukti pengelolaannya sangat baik,” tutur Pending Dadi.

Brigade Alsintan merupakan unit pengelolaan yang dibentuk sejak tahun 2015 berdasarkan SK Gubernur dan dikelola oleh Dinas Pertanian. Tujuanya agar alat dan mesin memiliki umur yang lebih lama dan dapat digunakan oleh semua petani dengan harga murah.

“Selama ini bantuan alat dan mesin pertanian itu dikelola oleh kelompok tani, tapi rupanya tidak efektif. Kalau alatnya rusak ya sudah dibiarkan saja rusak toh hanya bantuan pemerintah. Begitu juga kalau kelompok lain pinjam biasanya tidak diberi. Nah makanya kami bentuk brigade ini,” jelas Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Hingga saat ini, Brigade Alsitan mengelola 122 unit hand tractor roda empat dan 796 unit roda dua. Ada juga Kultivator atau tractor mini 129 unit, rice transplanter (alat tanam padi) 190 unit, pompa air 404 unit, combain harvester (alat panen mekanis) 127 unit serta corn Sheller (alat pemipil jagung) 78 unit.

Semua unit itu tersebar di provinsi dan kabupaten/kota. Kabupaten juga membentuk rayon layanan brigade berdasarkan Peraturan Bupati. Satu Rayon Layanan Brigade biasanya membawahi 3 sampai 4 kecamatan di Kabupaten itu. Khusus untuk Kabupaten Gorontalo Utara, satu rayon membawahi satu kecamatan.

“Kita di provinsi sifatnya memback-up dari kabupaten. Jadi ketika rayon layanan kabupaten tidak mampu melayani peminjaman dari petani maka diminta ke kami. Dari segi harga sewa jauh sangat murah. Kalau biasa petani sewa pribadi itu harganya 2 Juta Rupiah, tapi di brigade hanya 800 Ribu hingga 1 Juta Rupiah hanya untuk operator dan BBM,” terang Kadis Pertanian Muljady Mario.

Pewarta/editor: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI