6000 Pekerja Sosial dan Warga Kumpul di Limboto

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berbincang dengan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial RI Edi Suharto pada acara temu akbar 6000 Pekerja Sosial, Selasa (20/3). (Foto: Salman-Humas).

Sebanyak 6000 orang pekera sosial dan warga penerima bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Gorontalo berkumpul di lapangan Gelanggang Olahraga (GOR) David-Tonny, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Selasa (20/3).

Selain untuk memperingati HUT ke-14 Taruna Siaga Bencana (Tagana), acara tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian pemanfaatan Kartu NKRI Peduli berupa pemberian Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNT-D). Ada juga penyerahan bantuan Beras Sejahtera (Rastra), Program Keluarga Harapan (PKH) dan santunan bagi warga miskin dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Gorontalo.

Kegiatan sosial terbesar di Provinsi Gorontalo itu sedianya dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Idrus Marham. Belakangan ia berhalangan hadir dan mengutus dua Direktur Jendral untuk mewakili, yakni Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Edi Suharto dan Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin.

Adapun peserta temu akbar ini di antaranya 1726 orang Tagana, unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) sebanyak 870 orang, unsur Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) 77 orang, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) 500 orang serta Karang Taruna 1.500 orang.

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah menyerahkan bantuan sosial kepada warga disaksikan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa (20/3). Penyerahan bantuan tersebut diintegrasikan dengan acara temu akbar 6000 pekerja sosial se provinsi yang digelar di GOR David-Tonny, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. (Foto: Salman-Humas)

“Selain itu, dalam temu akbar ini juga kami menghadirkan para penerima bantuan sosial yang mencakup; 1.000 keluarga penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai Daerah, 2.000 keluarga penerima manfaat Beras Sejahtera (Rastra), penerima santunan Baznas bagi 2.000 orang warga miskin serta 1.000 penerima Program Keluarga Harapan (PKH),” ungkap Kadis Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak Risjon Sunge dalam laporannya.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan, peran dari pekerja sosial di Gorontalo sangat penting untuk mengawal berbagai program pengentasan kemiskinan. Begitu pula dengan unsur Tagana, Pramuka dan PMI yang dipandang berperan dalam penanggulangan bencana dan aksi sosial lainnya.

“Saya sangat bangga dan bersyukur bahwa Tagana di Gorontalo sangat siap. Mereka berada di barisan terdepan ketika terjadi bencana, bersama sama dengan pramuka, PMI dan lembaga sosial lain untuk membantu para korban bencana di Provinsi Gorontalo,” puji Rusli.

Rusli berharap, melalui momentum peringatan HUT ke-14, Tagana bisa semakin maju dan semakin baik. Pihaknya berjanji akan memberikan perhatian bagi pengembangan Tagana dan organisasi sosial lain di tahun tahun berikutnya.

Sementara itu, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI Edi Suharto tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia dengan adanya apel akbar relawan sosial ini. Apel akbar ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi para relawan di daerah lain untuk saling bersinergi melayani masyarakat.

“Saya mencatat ada 200 organisasi relawan kemanusiaan di Indonesia ini. Kami berharap para relawan ini bisa saling bekerjasama untuk kemajuan di Gorontalo. Jadi misalnya ada Tagana, ada pendamping PKH termasuk juga adik adik Pramuka bisa saling bahu membahu  dalam rangka menyelesaikan masalah sosial di Gorontalo,” tuturnya.

Selain peresmian BPNTD dan penyerahan bantuan, pada acara tersebut dilaksanakan penandatanganan kerjasama antara Pemprov Gorontalo dengan Kwarda Pramuka melalui program Pramuka Sahabat Tagana. Selain itu ada juga kerjasama antara Kemkumham dengan Pemprov Gorontalo dalam hal perlindungan dan rehabilitasi Perempuan dan Anak.

Pewarta/editor: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI