Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melakukan panen raya jagung di Desa Dunggala, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu (14/2). Di lahan seluas 40 Hektar itu potensi panen jagung Gorontalo mencapai angka 240 Ton sekali panen.
Menteri Amran saat diwawancarai wartawan mengaku jika Gorontalo diberinya target 100 Ribu Ton ekspor jagung. Ia menjelaskan, saat ini ada permintaan yang tinggi dari dua negara tetangga yakni Malaysia sebanyak 3 Juta Ton dan Philipina 1 Juta Ton dengan nilai ditaksir mencapai 12 Trilyun Rupiah.
“Target Gorontalo 100 Ribu Ton. Itu perintah bapak Presiden untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi kita. Oleh karena itu, semua kebutuhan strategis kita dorong bukan hanya swasembada tapi kita ekspor. Hari ini akan kita realisasikan,” terang Amran.
Amran juga memuji kinerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang dinilainya sangat serius menjadikan komoditi jagung sebagai produk unggulan. Berkat upaya tersebut, Gorontalo menjadi satu dari limba lumbung jagung nasional.
“Kami sudah menetapkan beberapa daerah sebagai lumbung jagung. Selain Gorontalo, ada NTB, NTT, Jawa Timur, Lampung dan Sulawesi Selatan,” sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie siap mensukseskan target tersebut. Ia menyebut jika produksi jagung Gorontalo saat ini meningkat tajam. Seperti produksi tahun 2017 yang menembus angka 1,5 Juta Ton.
“Ini semua berkat perhatian dari bapak Menteri Pertanian yang berkenan kami ‘ganggu’ terus dengan proposal bantuan bibit, pupuk dan alsintan bagi petani Gorontalo. Insya Allah dengan kerjasama yang baik kami opitimis target ekspor dari pak Menteri dapat kami realisasikan,” kata Rusli.
Usai melakukan panen raya, Mentan RI bersama rombongan rencananya sore nanti akan ke Pelabuhan di Kota Gorontalo untuk melepas ekspor jagung ke Philipina. Data Dinas Pertanian menyebut jika ekspor kali ini memuat 57.650 Ton jagung.
Pewarta/editor: Ecyhin/Isam