Serapan Gabah Petani Gorontalo Ditarget 10.852 Ton

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Nasional Agung Hendriadi mewakili Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman saat memimpin Rapat Koordinasi Sergap di Gorontalo, Selasa (13/2). Provinsi Gorontalo ditargetkan menyerap gabah petani hingga akhir Juni 2018 sebanyak 10.852 Ton.

Kementrian Pertanian RI menargetkan Serapan Gabah Petani (Sergap) Provinsi Gorontalo hingga akhir Juni 2018 mencapai 10.852 Ton. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional Agung Hendriadi saat menggelar Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan instansi terkait, Selasa (13/2). Sejatinya rapat ini akan dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, namun Amran urung datang dan rencananya akan tiba di Gorontalo Rabu besok.

“Angka itu diperoleh dari delapan persen total produksi gabah atau beras Gorontalo. Untuk skala nasional kami ditargetkan menyerap gabah petani sebesar 2,2 Juta Ton hingga akhir bulan Juni,” terang Agung.

Program Sergap sengaja digulirkan untuk menjaga kondisi harga di tingkat petani tetap stabil. Di samping itu, program ini dinilai tepat untuk menjaga cadangan beras pemerintah. Jika sewaktu waktu produksi beras menurun dan permintaan meningkat, maka beras pemerintah yang disimpan oleh Bulog bisa didistribusi pada masyarakat.

Untuk mensukseskan target 10.852 Ton tersebut, Kementrian Pertanian sudah menyusun target penyerapan harian yang harus dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Gorontalo. Untuk Kabupaten Gorontalo ditargetkan sebesar 15 Ton/hari, Boalemo 12,9 Ton/hari, Bone Bolango 12,1 Ton/hari. Sementara untuk Kabupaten Gorontalo Utara ditargetkan menyerap gabah petani sebesar 10,3 Ton/hari, Pohuwato 12,9 Ton/hari, Kota Gorontalo 2,5 Ton/hari dan Dinas Pertanian Provinsi sebesar 16,6 Ton.

Adapaun teknis program Sergap ini dengan mengandalkan tiga pihak terkait yakni pihak bank BRI sebagai penyalur kredit, pihak Kodim 1304 sebagai perpanjangan tangan petani, serta Sub Drive Bulog Gorontalo sebagai penampung gabah petani.

“Untuk harga beras pembelian pemerintah sudah ditetapkan sebesar 7300 Rupiah/Kg. Tapi ada harga fleksibilitas sebesar 20 Persen. Jadi kalo harganya 7300 ditambah fleksibilitas 20 Persen maka harga belinya di kisaran 8.800/kg,” beber Agung.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Mulyadi Mario mengaku optimis mencapai target yang dibebankan oleh pemerintah. Ia menyebut jika produksi gabah Gorontalo tahun 2017 mencapai angka 350 Ribu Ton. Jika merunut dari angka itu, maka terget Sergap Gorontalo bisa dicapai bahkan bisa dilampaui.

“Insya Allah kita sangat optimis. Kita kan surplus (tahun lalu) kurang lebih 68 Ribu Ton gabah setahun. Produksi kita mencapai 350 Ribu Ton. Jadi kalau hari ini kita ditargetkan menyerap gabah petani sebesar 10.852 Ton maka saya kira itu bisa tercapai,” terangnya.

Pihaknya juga siap membantu pemerintah kabupaten/kota, Kodim 1304, Bank BRI dan Sub Drive Bulog Gorontalo untuk mensukseskan program tersebut. Dinas Pertanian diminta untuk memfasilitasi petani utamanya dalam hal peralatan produksi, lantai jemur dan mesin penggiling pasca panen.

Pewarta/editor : Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI