Presiden Minta Percepat Investasi, Ini Komitmen Gubernur Gorontalo

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menandatangani perjanjian kerjasama dengan perusahaan pengembang kawasan industri PT Jababeka Tbk di Bekasi, Jawa Barat, awal Januari lalu.

Presiden RI Joko Widodo mengumpulkan para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur dan Ketua DPRD se-Indonesia dalam rangka Rapat Kerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha di daerah, Selasa (23/1). Raker yang berlangsung di Istana Negara itu turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Ketua DPRD Gorontalo Paris Jusuf.

Dalam arahannya, Jokowi mengungkapkan jika Indonesia saat ini memiliki kesempatan terbaik untuk mendorong investasi di dalam negeri. Hal itu dapat dilihat dari kepercayaan internasional terhadap Indonesia berdasarkan EoDB (Ease of Doing Bussines) yang di 2014 berada pada peringkat 120 menjadi 72 di tahun 2017. EoDB merupakan pemeringkatan ekonomi dengan skala 1-189 yang diukur berdasarkan pengalaman responden dalam kegiatan berusaha atau berbisnis.

Pun begitu dengan cadangan devisa Indonesia yang berada pada posisi 130-an miliar US Dollar. Angka yang diklaim Jokowi sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah republik.

“sering sekarang ini saya sampaikan di mana-mana, kita ini kondisinya sehat, baik, asam urat tidak ada, kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, ginjal baik tapi kenapa enggak bisa lari cepat? Kenapa enggak bisa lari kencang? Problemnya ada di investasi yang masih terhambat dengan urusan-urusan perizinan,” tegasnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (dua dari kanan) dan Ketua DPRD Gorontalo Paris A. Jusuf sesaat sebelum masuk ke Istana Negara, Selasa (23/1). Kehadiran Rusli bersama Gubernur se Indonesia untuk menghadiri Raker Percepatan Berusaha yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie usai acara tersebut mengemukakan, dirinya bersama dengan pihak legislatif punya komitmen yang tinggi untuk mendorong investasi di daerah. Selain mempermudah investor dengan regulasi yang tidak berbelit, Pemprov bahkan siap memberikan izin ribuan hektar lahan yang tidak produktif untuk dikelola.

“Contoh konkritnya, awal Januari ini saya bersama pimpinan OPD sudah presentasi di depan CEO PT Jababeka Tbk di Bekasi. Perusahan pengelola Kawasan Industri pertama di Indonesia. Kami sampaikan semua potensi daerah termasuk rencana kami untuk membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gopandang (Gorontalo, Paguyaman dan Kwandang). Pihak mereka menyambut baik, tapi tentu ada banyak hal yang mereka pertimbangkan juga untuk investasi,” terang Rusli.

Dari sisi infrastruktur, Rusli menilai Gorontalo sudah siap untuk mendukung investasi. Selain pembangunan jalan lingkar luar Gorontalo yang menghubungkan tiga kabupaten hampir rampung, masalah ketersediaan listrik juga akan semakin baik jika PLTU Anggrek 2×25 Megawatt selesai akhir 2018 nanti.

“Prinsipnya apa yang kami kerjakan untuk membuka investasi masuk ke daerah. Kemarin kita sudah revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kita dengan memasukkan beberapa wilayah untuk mendukung investasi,” sambung Rusli.

Bagi mantan Bupati Gorontalo Utara itu, masalah investasi di daerah tidak hanya bergantung pada pemerintah. Lebih daripada itu butuh dukungan dan peran masyarakat utamanya dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban daerah. Jika regulasi baik, infrastruktur mendukung dan daerah aman maka ia yakin investasi akan tumbuh di Gorontalo.

Pewarta/editor : Isam

Foto : Didin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI