Temui Dirjen Hubla, Wagub Bahas Perpanjangan Dermaga Pelabuhan Anggrek

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (tengah) berbincang dengan Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (19/1)

JAKARTA – Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Gorontalo. Sejak periode pertama kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim, pembangunan berbagai infrastruktur dasar masyarakat telah berhasil diwujudkan oleh pasangan dikenal dengan slogan Nyata Karya Rusli Idris (NKRI). Kini diperiode yang kedua tahun 2017-2022, pembangunan infrastruktur tetap menjadi program unggulan diantara delapan program unggulan yang diusung Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam rangka mewujudkan visi Gorontalo unggul, maju, dan sejahtera.

Dari sekian program kegiatan pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan Pemerintah Provinsi Gorontalo pada periode 2017-2022, salah satunya adalah perpanjangan dan peningkatan status dermaga pelabuhan Anggrek dan pelabuhan Gorontalo. Terkait hal itu, Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim menemui Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, R. Agus H. Purnomo, yang didampingi oleh Direktur Kepelabuhanan, Chandra Irawan, di kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Jumat (19/1).

“Saya menemui pak Dirjen Perhubungan Laut dan Direktur Kepelabuhanan untuk membahas perpanjangan dermaga pelabuhan Anggrek dan juga pelabuhan Gorontalo, termasuk peningkatan status kedua pelabuhan itu,” kata Idris saat dikonfirmasi usai pertemuan itu.

Sebelumnya untuk perpanjangan dermaga pelabuhan Anggrek pada sisi kiri sepanjang 100 meter x 20 meter, Pemprov Gorontalo telah menyampaikan Review Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Anggrek ke Kemenhub. Perluasan dermaga pelabuhan Anggrek bertujuan untuk mendukung kegiatan ekspor jagung Gorontalo baik antar pulau maupun antar negara.

Sementara untuk status pelabuhan Anggrek, Pemprov Gorontalo mengusulkan peningkatan status dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas 3 menjadi kelas 2 atau menjadi Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas 3. Sedangkan untuk pelabuhan Gorontalo diusulkan peningkatan status dari KSOP kelas 4 menjadi kelas 3.

Idris menuturkan, peningkatan status pelabuhan itu dimaksudkan untuk mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna transportasi, baik dalam aktivitas bongkar muat barang dan pelayanan kepada para penumpang.

“Saat ini aktivitas di kedua pelabuhan itu sangat tinggi, sementara statusnya sekarang masih disaat Gorontalo belum terpisah dari Provinsi Sulut. Ini yang kita sampaikan ke pak Dirjen Perhubungan Laut,” tandas Wagub Idris Rahim.

Pewarta/Editor : Haris
Foto : Adc Danny

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI