Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menghimbau kepada instansi vertikal, swasta, BUMN, BUMD untuk menggunakan upia karanji (songkok khas Gorontalo dari anyaman pohon Mitu) saat jam kerja. Bagi pegawai perempuan untuk menggunakan jilbab Karawo (kain sulaman tangan khas Gorontalo). Hal yang sudah berjalan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Gorontalo sejak awal Januari.
“Kita di Pemprov kan sudah memberi contoh. Saatnya instansi vertikal kementrian/lembaga, perbankan, swasta, BUMN, BUMD yang ada di Gorontalo untuk melaksanakan hal yang sama; pakai upia karanji dan jilbab karawo,” terang Rusli usai mendampingi Dirjen Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan RI di PPI Inengo, Bone Bolango, Jumat (19/1).
Untuk menunjukkan keseriusannya, gubernur dari Partai Golkar itu mengaku akan melayangkan surat edaran resmi ke semua perkantoran. Ia meminta melalui Asisten I Bidang Pemerintahan untuk segera menindaklanjuti. Rusli berharap agar himbauan itu dipatuhi oleh semua pihak.
Rusli sangat yakin jika upia karanji dan kain karawo digunakan secara masif di daerah maka akan mendorong promosi dalam skala nasional. Citra upia karanji yang hanya digunakan oleh orang tua berangsur-angsur akan bergeser. Anak muda, pegawai, pengusaha bahkan pejabat akan tertarik menggunakannya. Lebih daripada itu, kesejahteraan pengrajin dan pengusaha akan semakin meningkat.
“Beberapa kali saya bersama para Kepala Dinas berkunjung ke Kementrian/Lembaga di Jakarta, kami kompak pakai upia karanji. Banyak pejabat pada bertanya apa yang kami gunakan. Kami jelaskan ini songkok khas Gorontalo. Bahkan ketika diberikan, mereka senang memakainya,” kata mantan Bupati Gorontalo Utara itu.
Pewarta/editor : Isam
Foto : Salman