President University siap mendidik calon mahasiswa Gorontalo di kampus prestisius milik PT Jababeka Tbk. itu. Hal itu setelah Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meyakinkan pihak universitas untuk bisa merekrut dan menerima calon mahasiswi dari daerah untuk belajar di kampus itu.
Keinginan tersebut ditindaklanjuti dengan penandatanganan kerjasama antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan Rektor President University Dr. Jony Octavian Haryanto, SE, MM, MA bertempat di Kawasan Industri PT Jababeka. Tbk di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/1).
“Yang pandai pandai masukan ke President Unviersity. Yang kurang pandai kami punya Akademi Komunitas Presiden. Di akademi itu didik secara militer pak. Sehingga yang pertama dibentuk adalah karakter. Jujur, disiplin, berani baru dikasih teori dan praktek. Setelah itu baru bisa masuk pabrik (bekerja),” terang CEO PT Jababeka Tbk Setyono Djuani Darmono.
Darmono menambahkan, banyak keunggulan yang bisa diperoleh dari universitas miliknya itu. Mahasiswa tidak saja diajarkan tentang teori, tetapi langsung terjun di dunia usaha dan industri melalui program magang selama satu tahun. Jababeka menjaminkan 2000 perusahaan sebagai tempat anak didik mengasah skill dan keterampilan mereka.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyambut baik kerjasama tersebut. Menurutnya hal itu sangat penting agar ada transfer ilmu pengetahuan khususnya di bidang ekenomi dan industri untuk diterapkan di daerah.
“Kita akan seleksi putra putri terbaik untuk disekolahkan di sini. Masalah pembiayaannya akan kami gratiskan. Syaratnya hanya satu, setelah mereka lulus mereka mau kembali ke Gorontalo membangun daerah,” tutur Rusli.
Rusli berharap kerjasama ini akan menjadikan SDM Gorontalo bisa bersaing dengan SDM daerah lain, termasuk 30 persen mahasiswa luar negeri yang sekolah di kampus tersebut. Negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Timor Leste dan beberapa negara lain menjadikan President University sebagai destinasi belajar.
Rombongan gubernur yang terdiri dari Kepala Bappeda Budi Sidiki, Kadis Diskumperindag M. Nadjamuddin, Plt Kadis Dikbudpora Amran Pahrun dan beberapa pejabat lain sempat diajak untuk melihat dari dekat kampus dengan model boarding school (asrama) itu. Selain fasilitas sekolah yang baik, kampus ini menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar proses belajar-mengajar di kelas.
Pewarta/editor : Isam-Humas
Foto : Darmawan