GORONTALO – Perekonomian Provinsi Gorontalo pada tahun 2017 tumbuh pada kisaran 6,3 hingga 6,9 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,1 persen. Hal ini terungkap pada seminar refleksi ekonomi akhir tahun 2017 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo di hotel Grand Q Gorontalo, Jumat (22/12), yang mengangkat tema “Pengembangan Ekonomi Gorontalo dengan Mendorong Pariwisata sebagai Solusi Ekonomi”.
Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo Akhmad Kosasi menjelaskan, sektor pertanian menjadi sektor utama penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada tahun 2017. Selain itu, kinerja lapangan usaha perdagangan juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi dimana sampai kuartal tiga tahun 2017 mencapai angka 8 persen.
“Namun demikian, terdapat resiko penurunan kinerja perekonomian yang harus kita antisipasi ke depan, yaitu menurunnya kinerja lapangan usaha konstruksi yang diakibatkan oleh melambatnya pertumbuhan investasi di daerah ini,” jelas Kosasi.
Kosasi memaparkan, sampai dengan triwulan III 2017, pertumbuhan investasi Gorontalo sebesar 3,05 persen, melambat dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,37 persen.
“Kami mencatat perlambatan ini diakibatkan belum adanya proyek pemerintah baru yang bisa menggantikan nilai investasi proyek-proyek besar seperti PLTG Paguat dan bandara Djalaludin yang telah selesai pembangunannya pada tahun 2016,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kondisi yang dapat mengakibatkan perlambatan perekonomian Gorontalo, pada kesempatan itu Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo yakni dengan mendorong sektor pariwisata menjadi salah satu program unggulan. Wagub menuturkan, pengembangan sektor pariwisata diharapkan akan menjadi leverage atau pendongkrak tumbuhnya sektor-sektor lain.
“Jika pariwisata kita maju, pasti UMKM akan tumbuh, infrastruktur akan lebih merata, angka kemiskinan dan pengangguran menurun, dan pada akhirnya ekonomi kita akan terus tumbuh, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” ujar Idris.
Tetapi demikian lanjut Idris, ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan bersama oleh pemerintah dan seluruh stakeholder dalam mewujudkan pariwisata Gorontalo yang mendunia, diantaranya konektivitas dan aksesibilitas, serta penyelenggaraan even-even pariwisata yang terintegrasi baik antar kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo maupun dengan daerah-daerah tetangga.
“Pengembangan sektor pariwisata harus lebih komprehensif, tidak boleh lagi secara parsial. Harus dibuat kalender pariwisata yang terintegrasi dengan kalender pariwisata di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, maupun Sulawesi Selatan. Ini yang harus kita dorong agar pariwisata benar-benar menjadi solusi dalam menumbuhkan perekonomian Gorontalo,” tandas Wagub Idris Rahim.
Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris