GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara tahun 2017 yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Aids se Dunia di halaman rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Jumat (22/12). Bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim.
Dalam sambutan tertulis Presiden Joko Widodo yang dibacakan Wagub Idris Rahim, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara. Memasuki era milenium saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.
“Oleh karenanya saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya para generasi muda, generasi milenia, untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infitrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin mengganti Pancasila dan memecah belah NKRI,” kata Wagub Idris Rahim membacakan sambutan tertulis Presiden Jokowi.
Lebih lanjut tutur Idris, kesadaran bela negara menjadi hal urgen untuk ditanamkan sebagai landasan sikap mental dan perilaku bangsa Indonesia. Kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. Oleh karena itu, setiap kader bela negara harus dapat menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada lingkungannya masing-masing, sehingga bela negara menjadi kesadaran nasional dan gerakan nasional.
Dalam sambutannya itu Presiden Jokowi juga menegaskan, tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Bela negara memiliki spektrum yang sangat luas di berbagai bidang kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya.
“Tugas sejarah kita adalah membela negara ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan. Tugas bela negara ini adalah tugas yang maha berat yang ada di depan mata kita saat ini. Tapi dengan semangat persatuan, kerja keras dan perjuangan kita bersama, tugas sejarah itu bisa kita pikul bersama,” pungkas Idris.
Hadir pada upacara tersebut unsur Forkopimda dan pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo, tokoh agama dan tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, serta perwakilan pelajar.
Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris