Lima Puluh Persen Potensi Perikanan dan Kelautan Gorontalo Belum Termanfaatkan

Sekdaprov Gorontalo Winarni Monoarfa saat memberikan sambutan pada Musyawarah Daerah III Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Ball Room Damhil Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (21/12)

Gorontalo – Provinsi Gorontalo memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang berlimpah. Namun baru 50% potensi yang dikelola, setengahnya lagi belum termanfaatkan.

Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa pada Musyawarah Daerah III Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Ball Room Damhil Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (21/12), menyebutkan data Badan Penelitian Kementerian Kelautan RI, kurang lebih 50 persen potensi sumber daya laut dan perikanan Gorontalo baru termanfaatkan. Kita masih mempunyai peluang kurang lebih 50 persen untuk mengembangkan potensi perikanan dan kelautan sebagai ujung tombak pembangunan di Provinsi Gorontalo.

Winarni menjelaskan untuk mencapai hal tersebut, Provinsi Gorontalo dengan visi dan misi Gubernur menjadikan sektor perikanan dan kelautan sebagai salah satu program prioritas dalam peningkatan ekonomi kerakyatan, dimana pembangunan sektor perikanan dan kelautan diharapkan dilaksanakan dengan lebih inovatif, kreatif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Menurutnya hal ini di dasari karena Provinsi Gorontalo memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar yang menjadi modal dasar pembangunan di Provinsi Gorontalo. Luas perairan Gorontalo yang mencapai 50.500 KM2 yang terdiri dari luas wilayah laut TEluk Tomini, laut Sulawesi, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) laut sulawesi serta panjang garis pantai yang meliputi wilayah pantai utara (laut Sulawesi) dan wilayah pantai selatan (Teluk Tomini).

Seiring dengan usia Provinsi Grontalo yang telah mencapai 17 tahun menjadi provinsi yang mandiri maka terlihat strategi khususnya untuk pembangunan di provinsi gorontalo sejak awal sampai dengan saat ini, untuk pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) lima tahun kedepan dari 2017-2022 di bawah kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim dan tentu dukungan dari legislatif. “Kita memberikan alokasi anggaran yang cukup strategis dan termasuk potensi yang kita kembangkan dalam rangka pencapaian visi dan misi Provinsi Gorontalo yaitu bagaimana mewujudkan masyarakat Gorontalo yang unggul, maju dan sejahtera,” ungkapnya.

Senada dengan sekda, Ketua umum dewan perwakilan pusat (DPP) HNSI, Mayjen (Purn) Yussuf Solichien mengatakan Potensi yang cukup besar itu harus bisa dimanfaatkan secara optimal dan HSNI harus segera melakukan kerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo untuk membuat program budidaya perikanan.

“Karena saya lihat dari udara, pantai Gorontalo sangat luar biasa potensinya untuk budidaya kerapu, bawal, bandeng, udang dan sebagainya. Dulu ikon Gorontalo yang terkenal itu jagung, tapi sekarang jagung dan ikan adalah ikon Gorontalo dan ini adalah tantangan untuk HSNI Gorontalo bukan hanya sekedar ikon atau jargon, tapi kedepan Gorontalo dijadikan salah satu lumbung ikan nasional,” imbuhnya.

Ia juga berharap kedepan HNSI mempunyai program program untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat nelayan. Semua program program HSNI bersama pemerintah menggandeng pemerintah dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

“HNSI tugasnya bukan sekedar fisik tetapi juga budaya. Salah satu kemiskinan kita adalah budaya yang tidak mau maju,” tutupnya.

Pewarta/Foto : Nova
Editor : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI