Jalan alternatif yang menghubungkan antara Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo atau tepatnya jalan antara Tenilo-Iluta akan di aspal tahun 2018 nanti. Hingga akhir tahun ini, proses pembukaan jalan baru sepanjang 6,5 KM itu telah selesai dikerjakan.
“Tahun depan kita anggarkan untuk pengaspalan. Ada kurang lebih 19,5 Milyar Rupiah. Tapi jalan ini setelah saya tinjau masih harus ada penurunan (terlalu menanjak),” terang Rusli usai meninjau proses pembukaan jalan di Iluta, Jumat (15/12).
Rusli berharap dengan pembukaan jalan baru ini, akan membuat akses jalan di pesisir Danau Limboto dari dan menuju Kota Gorontalo menjadi lancar. Jalan Tenilo-Iluta rencananya akan digunakan lalu lalang oleh kendaraan bermuatan besar.
“Selama ini jalan di pesisir danau ini selalu dikeluhkan seiring dengan kemajuan kota dan bertambahnya volume kendaraan. Rencananya kami akan melebarkan jalan di pesisir sini, tapi dampak sosialnya terlalu banyak. Makanya kami bangun jalan alternatif ini,” Rusli menambahkan.
Terkait dengan masalah kehutanan dan lingkungan, pembangunan jalan Tenilo-Iluta tidak lagi bermasalah. Badan Pemantauan Kawasan Hutan (BPKH) memastikan kawasan hutan yang menjadi lokasi jalan merupakan kawasan APL atau Areal Penggunaan Lain. Masalah lain terakit dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Gorontalo yang menyebut sebagai kawasan lindung akan diakomodir dalam revisi RTRW 2018.
Pembangunan ruas jalan Tenilo-Iluta sudah dimulai sejak tahun 2016 dengan pengerjaan land clearing atau pembukaan lahan. Pada tahun 2017 yang merupakan tahap kedua, dilaksanakan penurunan grid atau perbaikan elevasi, perbaikan alignment horizontal dan vertikal, serta pembangunan bangunan pelengkap seperti box calver, plat dekker dan saluran drainase. Tahap dua ini pekerjaan menelan anggaran sebesar 12 Milyar Rupiah.
Pewarta/editor : Isam
Foto : Salman