Wakil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Bradley Amstrong bertemu dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di rumah jabatan gubernur, Senin (4/12). Kedatangan Bradley untuk pertama kalinya ke Gorontalo untuk memperkenalkan diri serta menjajaki program kerjasama strategis dengan pemerintah daerah di bidang kesehatan dan pendidikan.
“Ada banyak program mereka (Australia) dengan Indonesia termasuk kita di Gorontalo di antaranya program PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) serta kerjasama di bidang pendidikan,” terang Rusli usai pertemuan.
Lebih lanjut gubernur menjelaskan, pada pertemuan tersebut pihaknya meminta kepada pihak Kedutaan Australia di Gorontalo untuk membuka peluang yang lebih besar kepada masyarakat Gorontalo untuk melanjutkan studi ke Negeri Kangguru. Program yang harus lebih sering disosialisasikan dengan memanfaatkan perguruan tinggi dan alumni mahasiswa Australia yang ada di daerah.
“Kita juga mendorong agar para siswa, mahasiswa dan juga ASN untuk diberi peluang agar bisa sekolah di sana baik S1, S2 dan S3. Pada prinsipnya pihak Kedubes Australia sangat menyambut baik. Tinggal bagaimana SDM dari kita sendiri apakah sudah memenuhi kualifikasi yang mereka minta,” imbuh Rusli.
Selain bertemu gubernur, Bradley Amstrong yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Politik dan Diplomasi Publik, juga bertemu dengan para alumni yang pernah sekolah di Australia. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat jaringan alumni dengan pihak kedutaan serta kerjasama perguruan tinggi yang ada di Gorontalo.
Di akhir pertemuan, keduanya tidak lupa saling bertukar cinderamata. Gubernur menyerahkan upia karanji (songkok keranjang) khas Gorontalo. Upia karanji menjadi simbol persahabatan dan diterimanya Bradley di tanah Gorontalo. Bradley menjadi perhatian Rusli dan Sekretaris Daerah Winarni Monoarfa karena perawakannya yang tinggi, di atas rata rata orang Indonesia.
Pewarta/editor : Isam
Foto : Salman