GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) memperkenalkan “Senam Tolotidi” sebagai senam wajib dalam setiap kegiatan olahraga. Senam tersebut diluncurkan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang dihadiri oleh ribuan ASN dan masyarakat setempat di Lapangan Taruna Remaja, Minggu (3/12).
Menurut Rusli, Senam Tolotidi sengaja dibuat agar masyarakat Gorontalo dalam setiap momentum olahraga tidak lagi memakai senam dari daerah luar, melainkan senam yang berasal dari daerah sendiri. Selain diiringi oleh lagu Tolotidi, senam ini juga diiringi oleh lagu daerah Binthe Biluhuta yang menambah keunikan dari setiap gerakan senam yang ditampilkan.
“Senam ini jadi senam khusus di Provinsi Gorontalo. Karena selama ini saya melihat jika ada Car Free Day dan semacamnya, senam yang dilaksanakan hanya Senam Mumereh atau Poco-Poco, itu itu saja. Jadi mulai sekarang kami rubah agar juga masyrakat luas tahu kalo Gorontalo punya senam khas daerah sendiri,” kata Rusli Habibie.
Rusli melanjutkan, jika Gorontalo selama ini memiliki tarian yang khas, lagu daerah yang khas, makanan yang khas maka saatnya juga memiliki senam yang khas. Semua dilakukan untuk melestarikan budaya kearifan lokal daerah.
“Senam itu kan artinya sehat. Agar badan kita segar dan bugar. Jadi saya wajibkan untuk semua OPD dan sekolah sekolah yang ada di Provinsi Gorontalo wajib tahu senam ini,” tambahnya.
Sementara itu Kadis Dikbudpora Weni Liputo sebagai ketua panitia pelaksanaan senam menjelaskan, Jika Tolotidi sendiri memiliki arti sebagai senam goyang yang merupakan perpaduan antara tarian,budaya dan juga lagu khas daerah Gorontalo.
“Senam ini sebenarnya sudah diperintahkan oleh pak gubernur dari tahun 2016 kemarin. Senam ini sejak beberapa bulan yang lalu telah kami sosialisasikan dan hari ini dalam rangka HUT Provinsi Gorontalo ke 17 kami lombakan agar seluruh masyarakat tahu dan hapal dengan gerakanya,” tutur Weni Liputo.
Pewarta : Ecyhin
Editor : Isam
Foto : Salman