GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-2 Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) di gedung Martin Liputo, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (11/11) malam.

“Warga Jawa Tondano (Jaton) masuk ke Gorontalo sekitar tahun 1902 dipimpin oleh Imam Rahman Ses. Mereka datang dengan semangat juang yang tinggi untuk mengusir penjajah dan sekaligus memperkuat Islam di Gorontalo,” kata Idris diawal sambutannya mengisahkan masuknya warga Jaton ke Gorontalo.

Dalam perjalanannya, kata Idris, warga Jaton juga memiliki andil cukup besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Gorontalo. Sosok Kusno Danupoyo, salah seorang tokoh warga Jaton yang bersama pahlawan nasional Nani Wartabone, berhasil mengusir penjajah dan mengikrarkan kemerdekaan Gorontalo pada 23 Januari 1942. Di era saat ini, warga Jaton sebagai bagian dari seluruh masyarakat Gorontalo juga telah berkontribusi dan memberi andil besar terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Gorontalo.

“Bahkan beberapa tahun lalu dari 3 kabupaten di Provinsi Gorontalo, sekdanya adalah warga Jaton. Pak Sukri Botutihe di Bone Bolango, Sujarno Sekda Boalemo, dan ibu Hadija Thayib di Kabupaten Gorontalo sampai dengan saat ini. Mudah-mudahan kedepan akan ada patuwari-patuwari (sapaan saudara dalam bahasa Jaton) yang akan menjadi bupati atau wali kota,” ujar Idris yang disambut tepuk tangan riuh dari warga Jaton.

Lebih lanjut menyangkut pelaksanaan Muswil KKJI, Wagub berpesan untuk memilih pengurus yang mau, mampu, dan terterima oleh seluruh anggota. Idris juga mengingatkan agar ajang Muswil dapat digunakan sebagai sarana evaluasi terhadap eksistensi organisasi.

“Setelah terpilihnya pengurus yang baru, segera buat program kerja yang disinergikan dengan program pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Saya berharap warga Jaton dapat berpartisipasi mensukseskan delapan program unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo,” tandas Wagub Idris Rahim.

Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris