GORONTALO – Rumah tangga memberi kontribusi besar terhadap jumlah sampah yang terus meningkat. Sampah rumah tangga adalah salah satu jenis sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, yang dapat berupa sisa makanan, kantong, botol plastik, dan air bekas cucian.
“Jika sampah rumah tangga ini dibiarkan menumpuk, maka akan memberikan dampak bagi lingkungan. Bau, kotor, hingga timbulnya berbagai penyakit, seperti diare, cholera, demam berdarah dan penyakit lainnya,” kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Hj. Nurinda Rahim, pada sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga di gedung Bele Li Mbui Kota Gorontalo, Rabu (9/11).
Nurinda menekankan, guna mengantisipasi dampak negatif dari sampah rumah tangga itu, sikap peduli terhadap sampah harus terus ditumbuhkan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Menurutnya, secara mandiri setiap ibu rumah tangga harus dapat mengolah sampah melalui mekanisme 4R, Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace.
“Sudah bukan zamannya lagi kita bersikap acuh terhadap sampah. Kita harus peduli untuk mengurangi sampah, memilah, dan mengolah sampah yang masih bisa dimanfaatkan untuk menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomis,” tutur Nurinda.
Melalui sosialisasi tersebut Nurinda berharap, tumbuhnya kesadaran dari seluruh masyarakat khususnya para ibu rumah tangga untuk selalu menjaga kebersihan, utamanya adanya keterampilan dalam mengolah sampah.
“Dengan demikian keberadaan sampah tidak lagi menimbulkan masalah, justru sebaliknya dapat kita manfaatkan untuk hal-hal yang berguna seperti membuat pupuk kompos dan produk lainnya,” imbuhnya.
Sosialisasi pengelolaan sampah rumah tanggan diikuti oleh 42 peserta utusan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota. Selain memperoleh materi tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, para peserta juga dibekali keterampilan membuat barang kerajinan seperti tas, vas bunga, tempat pensil, dari sampah plastik.
Pewarta : Burhan
Editor : Haris
Foto : Burhan