152 Pelaku UKM Dibekali Pengetahuan Business Plan

Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie (tengah), memberikan materi pada diklat UKM di ballroom Hotel Maqna Kota Gorontalo, Senin (30/10)

GORONTALO – Sebanyak 152 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) pembuatan strategi perencanaan bisnis (business plan) di ballroom Hotel Maqna Kota Gorontalo, Senin (30/10). Diklat diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo dalam rangka meningkatkan kapasitas UKM Gorontalo.

Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, yang menjadi salah satu narasumber pada diklat tersebut, dalam paparan materinya menyampaikan bahwa dunia bisnis merupakan lingkungan yang sangat dinamis. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin terbuka, setiap pengusaha dan pelaku UKM tidak bisa hanya berdiam diri dan menunggu.

“Kita tidak bisa diam dan menunggu. Untuk sukses di dunia bisnis kita harus bekerja keras, siap mengambil resiko dengan perhitungan yang matang. Hanya dengan langkah ini UKM kita akan maju dan sukses,” ujar Idah.

Menurut Idah, menjadi seorang wirausaha sukses memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan kesabaran, semangat, usaha dan kerja keras tanpa putus asa. Menurutnya, jatuh bangun dalam mengembangkan usaha merupakan tantangan bagi setiap wirausaha.

”Tantangan itu yang harus kita ubah menjadi peluang. Caranya dengan membangun mental wirausaha yang tangguh, bertanggung jawab, keinginan untuk terus belajar, tekun, teliti, dan tidak konsumtif,” imbuhnya.

Idah optimis, dengan mental yang tangguh dan semangat pantang menyerah, UKM Gorontalo akan terus tumbuh dan berkembang, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kita bisa mengambil pengalaman dan pelajaran dar wirausaha yang kurang beruntung. Bisa saja kolapsnya mereka diakibatkan kurangnya pemahaman mereka dunia bisnis, tidak melakukan observasi, suka berdebat dengan pelanggan, kurang santun, tidak jujur atau bahkan tidak melakukan perencanaan yang matang. Sikap seperti itu harus kita hindari sehingga produk UKM kita bisa bersaing di pasaran,” pungkas Idah.

Pewarta : Burhan/Haris
Editor : Haris
Foto : Burhan

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI