GORONTALO – Pengetatan anggaran oleh pemerintah pusat berdampak ke daerah tidak terkecuali Provinsi Gorontalo. Hal itu yang membuat Rusli Habibie merasa khawatir jika nantinya dana alokasi APBN dalam bentuk program maupun bantuan akan semakin berkurang. Pasalnya Rusli mendapat kabar jika bantuan di sektor pertanian tahun 2018 nanti akan dipangkas separuh dari yang diterima daerah.
“Hari ini saya pamit lagi (berangkat ke Jakarta), karena besok jam 9 saya ditunggu oleh Menteri Pertanian. Ada informasi dari kadis saya bahwa bantuan benih jagung untuk Gorontalo akan dikurangi separuh. Tahun ini kita mendapat bantuan benih 300.000 Hektar tapi untuk tahun depan tinggal 150.000 hektar. Tentu saja ini sangat berpengaruh bagi petani,” terang Rusli pada sidang paripurna tingkat II Ranperda RPJMD, Selasa (17/10).
Rusli ingin segera menemui Mentan RI Amran Sulaiman agar rencana tersebut dapat dipertimbangkan kembali. Selain Gorontalo sudah ditetapkan sebagai lumbung jagung nasional, bantuan benih jagung dan pupuk merupakan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh petani. Ia khawawatir jika pengurangan bantuan akan berdampak buruk pada kesejahteraan petani dan produktivitas jagung.
“Padahal hasil BPS kemarin saya terima itu capaian target jagung kita mencapai 1,4 Juta Ton tahun 2017. Hasil yang sangat berpengaruh mengurangi impor jagung di Indonesia,” bebernya.
Selain berencana menemui Mentan, gubernur dari partai Golkar itu diagendakan untuk menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pertemuan tersebut rencananya bakal membahas dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat ke Gorontalo tahun 2018 mendatang. Gubernur yang dikenal dengan julukan raja lobi itu berharap alokasi anggaran Gorontalo tidak mengalami penurunan dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
Pewarta/editor : Ismail
Foto : Valen