Idah Ajak Kaum Muda Jadi Petani

GORONTALO – Kurangnya minat kaum muda untuk bertani jadi bahasan menarik Idah Syahidah Rusli Habibie bersama koordinator wilayah Gorontalo GEMPITA Dahlan Usman dalam dialog interaktif yang diselenggarakan oleh Radio Suara Rakyat Hulondalo, Sabtu (7/1) di Narcaffe Kota Gorontalo.

Idah yang menjadi narasumber pada dialog tersebut menjelaskan, kurangnya minat pemuda untuk bertani disebabkan oleh banyak faktor diantaranya perasaan gengsi ataupun rasa enggan mereka untuk menyentuh tanah yang dalam keadaan becek atau kotor.

“Jika tidak dilakukan regenerasi maka di tahun-tahun yang akan datang kita akan kehilangan para penggarap yang disebabkan oleh ketidakmampuan para petani yang sudah tua renta untuk menggarap sawah dan perkebunan,” ungkap Idah.

Menurut Idah, Gempita merupakan gerakan yang dibentuk oleh Kementrian Pertanian agar para pemuda kepincut atau tertarik dengan bertani. Jika hal tersebut tercapai paling tidak bisa membantu pemerintah untuk mengurangi kemiskinan khususnya yang ada di Provinsi Gorontalo.

” Memang bukan pekerjaan mudah  untuk bisa mengajak pemuda untuk bercocok tanam atau bertani, apalagi di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini. Generasi muda sangat terpengaruhi oleh era informasi dan teknologi yang semakin canggih semisal munculnya medsos, game online dan sebagainya,” terang Idah.

Selaku ketua Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Gorontalo dan dalam kegiatan kepramukaan selama ini, Idah selalu mengajak para peserta pramuka untuk  menanamkan Dasa Dharma di jiwa mereka sebagai norma yang mengatur kegiatan kepramukaan.

“Salah satu dari 10 dharma adalah cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, disini secara tersirat terdapat makna bahwa seorang pramuka juga bisa ikut berpartisipasi menjaga lingkungan dengan memanfaatkan lahan yang kosong untuk ditanami tanaman yang bermanfaat salah satunya jagung,” ujar Ka Kwarda.

Dalam dialog tersebut Idah juga mengungkapkan rasa prihatinnya dengan banyaknya lahan-lahan kosong yang kurang dimanfaatkan di Provinsi Gorontalo.

“Apabila hal ini terus dibiarkan dan tidak ada ketertarikan para pemuda untuk menggarapnya, bukan tidak mungkin para petani dari luar daerah Gorontalo atau bahkan dari luar Indonesia bisa saja mengambil alih menggarap tanah kosong tesebut,” kata Idah prihatin.

Diakhir dialog Idah mengajak para pemuda khususnya anggota pramuka agar tidak ragu untuk bertani dan memanfaatkan lahan yang kosong untuk ditanami jagung atau tanaman lainnya dan menjadi 3P yakni Pelajar, Petani, Pengusaha yang profesional.

Pewarta/foto : Burhan

Editor               : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI