GORONTALO – Pusat pembibitan Ayam Kampung Unggulan Rusli (KUR) di Desa Lonuo, Kecamatan Tilong Kabila, Kabupaten Bone Bolango terus memberikan manfaat kepada para peternak. Setelah beroperasi selama empat tahun, pembibitan itu telah menyalurkan bantuan DOC (bibit ayam) kepada 681 kelompok. Sebagaimana yang terungkap saat Kunjungan Kerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di lokasi pembibitan dan bertemu dengan para peternak, Sabtu (30/9).
“Jika dirata-ratakan setiap kelompok terdiri dari 10 peternak, maka sudah ada 6810 peternak yang terbantu dengan adanya program bantuan ayam KUR ini,” terang Kabid Peternakan di Dinas Pertanian, Agustina Kilapong.
Ayam KUR mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu. Kala itu Gubernur Rusli Habibie yang berkunjung ke Balai Penelitian Ternak menginginkan agar peternakan ayam kampung yang menjadi unggulan di Balitnak diterapkan di Gorontalo.
Ayam ini memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Jika ayam kampung biasa bertelur 70 butir pertahun, maka ayam ini bisa bertelur 170 – 180 butir tiap tahunnya. Diresmikan tanggal 5 Maret 2013 untuk produksi DOC perdana, kandang Lonuo mulai dipanen hasilnya Mei 2013.
“Dapat kami laporkan pak Gub, saat ini fasilitas kandang di Lonuo semakin baik. Kita punya dua unit kandang pembibitan, empat unit kandang remaja dan kandang produksi sebanyak 12 unit. Sementara untuk gudang pakan satu unit, gudang mesin tetas tiga unit dan mesin tentasnya 11 unit,” kata Agustina.
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku senang dengan pencapaian pengembangan ayam KUR di Lonuo. Menurutnya yang terpenting saat ini bagaimana para kelompok peternak yang telah menerima bantuan di evaluasi sejauh mana manfaat dari bantuan yang telah disalurkan.
“Saya harapkan jangan hanya menghitung sudah berapa kelompok yang diberi bantuan, sudah berapa ekor bibit ayam yang kita beri tetapi tidak pernah di evaluasi hasilnya. Apakah kelompok ini setelah diberi bantuan berhasil atau tidak? Jangan jangan begitu diberi bantuan bibit, pakan, dan kadang justru dijual bantuannya,” pinta Rusli.
Dinas terkait juga diminta terus memberikan pendampingan dan penyuluhan terkait dengan cara beternak yang baik dan benar. Menurutnya, pemberian bantuan secara gratis hanyalah rangsangan bagi peternak untuk mandiri dan berhasil. Pada gilirannya kesungguhan peternak yang akan menentukan sukses tidaknya program tersebut.
“Potensi bisnis dari ayam kampong ini perkembangan cukup bagus. Di salah satu rumah makan ayam saja, ada yang butuh 10 Ribu ekor setiap bulan. Itu satu bulan di satu rumah makan. Bagaimana dengan rumah makan lain termasuk rumah makan sari laut di pinggir pinggir jalan itu,”imbuhnya,
Pada kunjungan kerja tersebut Gubernur didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Idah Syahidah juga menyalurkan bantuan dari Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Provinsi Gorontalo. Santunan senilai 150 Ribu Rupiah di antaranya diberikan kepada warga yang berporfesi sebagai penggali kubur, pemandi jenazah, tukang panjat kelapa dan bidan kampung.
Pewarta/editor : Ismail
Foto : Salman