LSN Region Sulawesi I 2017, Berakhir

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kiri), menyerahkan trofi dan bonus kepada kapten tim Ponpes Alkhairat Buntulia

GORONTALO – Liga Santri Nusantara (LSN) Region Sulawesi I yang digelar di Provinsi Gorontalo, telah berakhir. Keluar sebagai juara pertama, Ponpes Alkhairat Bintauna, Sulawesi Utara, setelah berhasil mengalahkan Ponpes Alkhairat Buntulia, Pohuwato, dengan skor 2 – 1, pada partai final yang berlangsung di gelanggang olahraga 23 Januari, Telaga, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (23/9).

LSN Region Sulawesi I 2017, diikuti oleh tiga provinsi, yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo sebagai tuan rumah. Namun karena adanya beberapa kendala, pondok pesantren di Provinsi Sulawesi Tengah belum dapat mengikuti kejuaraan LSN Region Sulawesi I.

“Praktis hanya ada 16 tim dari Sulut dan Gorontalo yang mengikuti kejuaraan LSN Region Sulawesi I, masing-masing 10 tim dari Gorontalo dan 6 tim dari Sulut,” jelas Adnan, koordinator pertandingan LSN.

LSN Region Sulawesi I memperebutkan piala Kapolda Gorontalo, dan bonus masing-masing Rp7,5 juta untuk juara pertama, Rp5 juta juara kedua, dan Rp3 juta untuk juara ketiga yang diraih oleh Ponpes Alkhairat Gentuma.

“Anak-anak santri telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bisa mengaji dan belajar agama, tetapi juga mempunyai kemampuan yang luar biasa pada cabang olahraga khususnya sepak bola,” kata Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Rachmad Fudail, saat menutup LSN Region Sulawesi I.

Kapolda berjanji, selama dirinya masih bertugas di Provinsi Gorontalo, akan terus mendukung pelaksanaan LSN. Bahkan Jenderal Bintang Satu ini mengemukakan, pihaknya akan menyiapkan sarana prasarana olahraga di lokasi SPN Batudaa, baik lapangan, asrama atlit, dan sarana pendukung lainnya, untuk penyelenggaraan LSN pada tahun mendatang.

“Insya Allah jika tahun depan SPN sudah jadi, LSN akan kita laksanakan di sana. Atlitnya juga tidak perlu lagi mencari kost dimana-mana, di sana kita sudah siapkan asrama yang bisa menampung 200 orang,” ujar Rachmad.

Sementara itu Wakil Gubernur Gorontalo, H. Idris Rahim, yang turut menyaksikan partai final antara Ponpes Alkhairat Buntulia dan Ponpes Alkhairat Bintauna, mengemukakan, pembinaan atlit di pondok pesantren secara kontinyu terus dilakukan. Pembinaan itu tidak hanya untuk cabang sepak bola, tetapi untuk seluruh cabang olahraga. Dirinya berharap, melalui pembinaan tersebut akan lahir atlit-atlit berprestasi yang dapat mengharumkan nama daerah dan bangsa.

“Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan LSN ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai wadah pembinaan yang diharapkan dapat melahirkan atlit-atlit berprestasi, dan sekaligus sebagai upaya untuk membudayakan olahraga di seluruh lapisan masyarakat, termasuk dikalangan santri,” pungkas Wagub Idris Rahim.

Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI