Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melakukan kunjungan kerja ke wilayah perbatasan Provinsi Gorontalo-Provinsi Sulawesi Tengah di Kecamatan Popayato Barat tepatnya di desa Molosipat, Senin (11/9) . Sejumlah bantuan diberikan gubernur dalam kunjungan kerja tersebut.
Bantuan yang diserahkan selain dari Baznas kepada 1000 orang, gubernur juga memberikan bantuan khusus kepada Guru Tidak Tetap (GTT) yang ada di perbatasan.
Ia menjelaskan bahwa tujuan pemerintah provinsi menaikan honor bagi para Guru Tidak Tetap (GTT) dari tujuh ratus lima puluh ribu rupiah setiap bulannya menjadi dua juta tiga puluh ribu rupiah, dengan harapan untuk perbaikan mutu pendidikan.
“Menaikan honor bagi para GTT sesuai dengan janji kampanye saya, saat Pilkada 2017 baru-baru ini, dan sekarang sudah dibayarkan,” kata Rusli Habibie.
Untuk itu kepada mereka, Gubernur berharap, ketika pemerintah telah memperhatikan kesejahteraan, agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai tenaga pendidik untuk dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
Selain itu ia juga berharap agar tidak ada lagi masyarakat atau orang tua siswa yang mengeluh ke pemerintah karena ada pungutan dari guru, baik itu uang gedung, pagar dan lain sebagainya, mulai dari SD sampai SMA/SMK, baik itu negeri maupun swasta.
“Saya tidak ingin dengar ada pungutan dari sekolah tertentu dengan alasan apapun, karena biaya pendidikan sudah ditanggung oleh pemerintah provinsi melalui program pendidikan gratis,” tegasnya.
Lanjut Rusli, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan berupaya tahun depan untuk mengalokasikan anggaran pembangunan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), bagi sekolah yang masih kekurangan ruang kelas. Termasuk mengupayakan pengadaan komputer, sehingga pada ujian nasional berbasis komputer sudah bisa diikuti oleh semua sekolah di provinsi Gorontalo.
“Gorontalo tidak ada Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa diharapkan, sehingga mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) wajib kita perhatikan bersama,” tandasnya.
Pewarta : Ecin
Foto : Salman
Editor : Asriani