Cek Pos Perbatasan, Gubernur Ingatkan Masyarakat Tentang Keamanan

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memperhatikan sebuah truk pengangkut ternak sapi yang sedang berhenti di perbatasan Gorontalo – Sulteng

GORONTALO – Masalah perbatasan menjadi penting bagi sebuah wilayah terlebih lagi jika terkait dengan keamanan. Hal ini menjadi perhatian Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Disela sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pohuwato, dengan didampingi ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahida Rusli Habibie dan beberapa pimpinan SKPD dilingkup Provinsi Gorontalo, Gubernur meninjau langsung pos cek poin perbatasan yang terletak di Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato yang berbatasan langsung antara Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah,  Senin (11/9).

Gubernur mengatakan peninjauan ini perlu dilakukan. Provinsi Gorontalo memang terkenal sebagai provinsi yang paling aman di Indonesia, namun meski demikian jangan karena kondisi aman, Gorontalo lengah sehingga dengan mudah pihak yang ingin memecah keutuhan NKRI, membangun strategi di Gorontalo.

“Karena Gorontalo aman, maka dikhawatirkan jadi daerah lintasan para teroris, dan mereka membangun strategi dari sini (Gorontalo-red) dan itu yang wajib kita cegah,” kata Rusli saat diwawancarai awak media di lokasi perbatasan Gorontalo-Sulteng.

Gubernur berpesan kepada masyarakat yang ada diperbatasan, untuk tetap berhati-hati, bila mana ada gerakan sekolompok orang dan berupaya mengajarkan paham yang bertentangan dengan ajaran agama yang dianut, untuk segera melaporkan kepada aparat desa, atau kepolisian dan juga TNI. Termasuk adanya paham atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, untuk segera diberitahukan kepada petugas. Contoh yang sangat nyata adalah seperti yang terjadi di negara tetangga, yaitu Philipina.

“Pos cek poin juga berfungsi untuk mencegah masuknya minuman keras dari luar daerah. Selain di Kabupaten Pohuwato, cek poin juga ada di Kecamatan Atinggola yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara,” tambahnya.

Gubernur juga sangat menyayangkan dimana mendapati informasi adanya masyarakat yang memproduksi minuman keras lokal “Cap Tikus”. Sesuai pemberitahuan dari Kapolda Gorontalo bahwa sebagian besar kasus kriminal terjadi diakibatkan pengaruh minuman keras.

Pewarta : Ecin

Foto        : Salman

Editor     : Asriani

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI