GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau langsung pos cek poin perbatasan yang terletak di Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato yang berbatasan langsung antara Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah, untuk mengantisipasi masuknya bibit sapi yang terinfeksi bakteri Antraks, Senin (11/9).
Perbatasan Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo merupakan pintu masuk berbagai macam komoditi pertanian dan ternak yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah.
Selain mengantisipasi masalah keamanan, peninjauan secara langsung pos cek poin perbatasan Gorontalo – Sulteng ini juga untuk mengantisipasi adanya bibit sapi yang dikirim ke Gorontalo, namun sudah terinfeksi bakteri Antraks.
Gubernur yang diwawancarai oleh media mengatakan, Ia mengakui beberapa bulan sebelumnya, ada bantuan sapi yang akan masuk ke Gorontalo, namun ditahan oleh petugas, dan setelah pihaknya mengecek alasan penahanan, karena sapi tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen pendukung.
“Memang sumber bibit sapi yang selama ini yang diserahkan ke masyarakat melalui program bantuan APBD provinsi, berasal dari provinsi yang terinformasi endemik Antraks, sehingga lewat pos cek poin kita masih bisa mencegatnya,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, melalui informasi media massa, salah satu kabupaten di Provinsi Gorontalo terkena dampak antraks yang menyebabkan sejumlah sapi mati mendadak. Namun hal itu langsung diantisipasi baik pemkab setempat maupun Pemprov Gorontalo.
Gubernurpun langsung turun tangan mencari solusi untuk mengantisipasi berkembangnya antraks di Provinsi Gorontalo.
Pewarta : Ecin
Foto : Salman
Editor : Asriani