GORONTALO – Perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat strategis dalam menentukan kemajuan suatu daerah. Salah satu peran itu termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan kuliah kerja nyata maupun kuliah kerja sama. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim, pada pembekalan peserta KKN Revolusi Mental dan KKS Pengabdian Universitas Negeri Gorontalo (UNG), di lapangan tenis indoor UNG, Senin (28/8).
“Kemajuan satu daerah itu ditentukan oleh tiga komponen, yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Ketiganya harus saling bersinergi,” kata Wagub.
Idris menjelaskan, revolusi mental adalah kemampuan berfikir untuk merespon perubahan situasi dan kondisi melalui integritas, etos kerja, dan gotong royong. Sejalan dengan prinsip revolusi mental itu, Idris menekankan, peserta KKN dan KKS harus bisa menjadi insan yang memiliki integritas, mau bekerja keras, serta mempunyai semangat gotong royong.
“Adik-adik adalah insan terpelajar, karena itu adik-adik harus bisa menjadi inovator dan motivator untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Idris.
Idris berharap, kehadiran peserta KKN dapat membantu aparat dan masyarakat desa dalam mengatasi berbagai persoalan melalui perubahan cara berpikir dalam mengelola dan mengembangkan potensi desa. Seperti halnya pemanfaatan lahan-lahan tidur ataupun memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil untuk membantu peningkatan ekonomi keluarga.
“Sentuh masyarakat desa dengan pengetahuan yang adik-adik sudah dapatkan. Lakukan terobosan, sehingga kehadiran adik-adik bisa membawa perubahan yang lebih baik di desa. Itulah hakikat revolusi mental,” tandas Wagub Idris Rahim.
KKN Revolusi Mental akan diikuti oleh 200 peserta yang seluruhnya akan ditempatkan di Kabupaten Gorontalo. Sedangkan untuk KKS Pengabdian, diikuti oleh 1.800 mahasiswa, akan disebar dibeberapa kabupaten se Provinsi Gorontalo. Pelaksanaan KKN Revolusi Mental dan KKS Pengabdian bertemakan, Indonesia melayani, Indonesia tertib, Indonesia bersih, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.
Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris