Pemprov Gorontalo Berikan Bantuan Untuk Lansia

Sekdaprov Gorontalo Winarni Monoarfa bersama Ketua TP. PKK Prov Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie berfoto bersama usai menyerahkan bantuan asisten lansia.

GORONTALO – Provinsi Gorontalo di lihat dari total penduduk kurang lebih 3,44% lansia di atas 60 tahun. Dari total ini kita melihat masih 8.000 lansia yang belum sejahtera.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa dalam sambutannya pada Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2017 di Halaman Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo, Rabu, (2/8).

Dari jumlah 33.000 lansia di Gorontalo dari jumlah penduduk 1,5 juta kurang lebih 8.000 lansia yang tergolong dalam PMKJ (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) ada yang terlantar, miskin, berkeliaran di jalan dan suka meminta-minta.

“Namun dari angka harapan hidup Provinsi Gorontalo 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun kita masih dibawah angka harapan hidup Nasional,” tambah sekda.

Peningkatan angka harapan hidup ini tidak lepas dari empat program prioritas yang telah menjadi komitmen gubernur dan wakil gubernur selain program pendidikan gratis anak-anak dari SD-SMP-SMA kita intervensi bantuan mulai dari sepatu, buku, seragam, sehingga orang tua tidak mengalami kesulitan mendapatkan akses pendidikan untuk anak-anaknya termasuk juga untuk program-program lansia.

Tahun ini pemprov memberikan bantuan khususnya untuk asistensi lansia 2 juta pertahun masing-masing untuk 600 orang dengan total berjumlah Rp1,2 milyar. Kedua, pemprov juga punya program bedah rumah lansia total anggaran Rp500 juta dari APBD, nantinya dinsos yang akan mendata untuk bedah rumah dan yang ketiga program bantuan untuk panti Wreda atau panti lansia.

“Dihari peringatan lansia nasional selain pemberian bantuan juga ada pelayanan pengobatan masal langsung dari dinas kesehatan,” ujar sekda.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Nontje Lakadjo mengatakan, lanjut usia harus diberdayakan, bukan hanya dibiarkan sendirian selain akan berimbas pada rendahnya produktifitas juga akan berimbas naiknya biaya sosial termasuk di dalamnya biaya kesehatan.

“Kita sudah berupaya memotivasi dan membimbing bagi lansia yang masih produktif,” jelas Kadis Sosial.

Banyak program yang dilakukan oleh dinas sosial dalam rangka mendorong dan memotivasi agar para lansia bisa hidup sebagaimana layaknya walaupun sudah berumur 60 tahun ke atas yang memiliki keterampilan akan diberikan UEP (Usaha Ekonomi Produktif) setiap tahunnya dalam rangka memotivasi dan agar mereka juga bisa berusaha untuk menambah ekonomi keluarga sebagaimana masyarakat lainnya.

Turut hadir pada Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional tersebut ketua TP.PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahida Rusli Habibie.

Pewarta/Foto : Nova

Editor               : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI