Gorontalo – Rencana Pembangunan Lima Tahun atau yang dikenal dengan REPELITA kembali dicanangkan oleh Gubenur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim. Bahkan Gubernur berencana untuk program lima tahun kedepan harus lebih fokus dan tepat sasaran. Mengingat hingga saat ini, angka kemiskinan di Gorontalo masih cukup tinggi.
“Meskipun segala upaya penanggulangan kemiskinan selama ini telah kita wujudkan, melalui berbagai terobosan dan kebijakan berupa penyaluran bantuan modal kepada usaha kecil dan menengah, program bantuan bagi nelayan, bagi petani dan pengusaha kecil lainnya, namun semua itu masih kurang. Kenapa kurang, karena banyak program itu yang tidak sampai ke rakyat,” kata Rusli yang di dampingi oleh Wagub Idris Rahim saat dialog publik warung kopi dengan masyarakat yang berlangsung di Warkop Dino Kota Gorontalo, Minggu pagi, (16/7).
Gubernur menambahkan, dalam merealisasikan setiap program pembangunan, Pemerintah Provinsi Gorontalo kedepan akan lebih fokus dan terus berkesinambungan. Contohnya dengan melakukan upaya strategis, diantaranya program penanggulangan pengangguran, pemberdayaan masyarakat, pembenahan data tentang kemiskinan dan selebihnya dapat dimanifestasikan melalui perubahan kebijakan pemerintah yang lebih terfokus.
“Jika itu dapat diwujudkan, maka program yang dijalankan oleh pemerintah akan memiliki indikator yang jelas dan lebih terukur,” lanjut gubernur.
Meski demikian, menurut gubernur dalam upaya menanggulangi kemiskinan tersebut, tidak hanya aspek program dan kebijakan yang perlu dikaji dan dibenahi kembali. Tetapi juga aspek budaya dan pola hidup masyarakat juga harus diubah.
“Di Gorontalo kita ini ada istilah landingiyo polangiyo, olohiyo butuhiyo, artinya siapa yang malas dia yang lapar, siapa yang rajin maka dia yang kenyang. Hal itu mengandung spirit bahwa orang Gorontalo harus bekerja keras untuk meraih kehidupan yang lebih baik,” tandasnya.
Pewarta : Ecin
Foto. : Salman
Editor. : Asriani