GORONTALO – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo menggelar peringatan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) tahun 2017 tingkat Provinsi Gorontalo di Graha Azizah, Kota Gorontalo, Kamis (13/7).
Hadir pada kegiatan tersebut Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim, Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Rachmad Fudail, pimpinan daerah kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, unsur Forkompimda Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta sejumlah pimpinan SKPD Provinsi Gorontalo dan instansi vertikal lainnya. Selain itu, hadir pula ratusan remaja Pegiat Anti Narkotika, mahasiswa, dan berbagai elemen masyarakat.
Presiden Joko Widodo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wagub Idris Rahim, mengatakan, Indonesia sampai saat ini masih dalam kondisi darurat narkoba. Penyalahgunaan dan peredaran narkoba, menyasar seluruh lapisan masyarakat mulai dari dewasa sampai anak-anak, dari kota hingga pelosok desa, sehingga menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
“Mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab BNN, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa,” kata Wagub Idris Rahim saat membacakan sambutan tertulis Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut Idris menuturkan, penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan salah satu bentuk proxy war, yakni perang yang tidak menggunakan senjata dan kekuatan militer, tetapi perang yang menyerang berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini pernah melanda Provinsi Gorontalo, yang dalam beberapa tahun lalu pernah menduduki peringkat kelima persentase pengguna narkotika tertinggi di Indonesia. Namun seiring upaya dan kerja keras pemerintah daerah yang bersinergi dengan BNN Provinsi, BNN Kabupaten/Kota, Kepolisian, dan seluruh elemen masyarakat, Provinsi Gorontalo berdasarkan data tahun 2016 berada pada posisi ke 26.
“Kita tidak perlu berbangga dengan peringkat, yang terpenting saat ini adalah upaya untuk terus merapatkan barisan dan bersatu padu dalam memerangi dan mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Provinsi Gorontalo,” ujar Idris yang turut menandatangani ikrar anti narkotika pada kegiatan tersebut.
Sebelumnya, Wagub Idris Rahim meninjau stand produk makanan dan kerajinan tangan, karya warga binaan BNN Provinsi Gorontalo yang telah melewati proses rehabilitasi. Sebagai bentuk dukungannya terhadap aktivitas warga binaan tersebut, Idris membeli sambal Sagela, sambal khas Gorontalo. Pada kesempatan itu, Wagub Idris Rahim juga menerima penghargaan dari Kepala BNN Provinsi Gorontalo atas peran aktif dan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mendukung upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di Provinsi Gorontalo.
Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris