GORONTALO – Minimnya kafilah Provinsi Gorontalo yang akan diikutsertakan pada Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat nasional, menjadi salah satu poin yang disoroti oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat melepas pemberangkatan kafilah STQ Provinsi Gorontalo di rumah jabatan Wakil Gubernur Gorontalo, Selasa (11/7).

“Peserta yang akan kita ikutkan hanya 7 orang. Jumlah ini tentunya sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Provinsi Gorontalo yang mayoritas beragama Islam,” kata Idris.

Idris mengungkapkan, untuk mengikutsertakan peserta pada STQ nasional memang tidaklah mudah. LPTQ Pusat memiliki aturan yang sangat ketat dalam menentukan kriteria peserta. Terkait hal itu Wagub berharap adanya pembinaan yang lebih intensif dari LPTQ Provinsi Gorontalo. Dirinya menyarankan, pembinaan tilawatil Qur’an dilakukan secara berjenjang dimulai dari tingkat kelurahan dan desa, kecamatan, kabupaten/kota, hingga ke tingkat provinsi.

Lebih lanjut, Idris juga mengemukakan perlunya mengoptimalkan peran pesantren, madrasah, dan taman pengajian Al Qur’an dalam membina anak-anak yang akan dipersiapkan mengikuti STQ ataupun MTQ. Setiap pesantren, madrasah, dan taman pengajian, diberi tanggungjawab untuk membina satu cabang tilawatil Qur’an.

“Misalnya untuk hafalan 1 juz ada di Pesantren Hubulo. Cabang lainnya ada di pesantren atau madrasah lain, sehingga pembinaannya fokus. Jika pembinaan baik dan kontinyu, kedepan kita tidak akan kesulitan mencari peserta yang akan diikutkan pada STQ dan MTQ,” pungkas Wagub Idris Rahim.

Kafilah STQ Provinsi Gorontalo akan bertolak ke Tarakan, Kalimantan Utara, pada tanggal 13 Juli 2017, dan akan kembali ke Gorontalo pada 22 Juli 2017. Kafilah STQ Provinsi Gorontalo akan mengikuti cabang lomba Qori dan Qoriah golongan anak-anak dan dewasa, Tahfidz Qur’an 1 Juz putra putri, 5 Juz golongan putra, dan 10 Juz golongan putra.

Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris