GORONTALO – Kelompok bahan pangan masih mendominasi sumbangan inflasi untuk daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia termasuk Gorontalo kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa saat memberikan pengarahan dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Senin, (19/6).
Menurutnya, fluktuasi harga yang sering melanda bahan pangan menjadi indikasi kuat akan hal tersebut.
“Ini tentunya perlu jadi perhatian kita di Gorontalo. Daerah kita sejatinya adalah lumbung pangan,” kata Winarni.
Winarni menjelaskan, tantangan pengendalian inflasi berada pada kepastian kapasitas infrastruktur penunjang kondisi pangan yang belum memadai. Karena itu, pemerintah perlu lebih menggenjot akses-akses ke sentra produksi sehingga produksi pertanian bisa terdistribusi keluar.
“Termasuk juga yang mesti juga adalah pembangunan irigasi, alsintan, juga alihfungsi lahan. Ini menjadi salah satu soratan dalam rapat TPID Kawasan Timur Indonesia di Makasar beberapa waktu lalu,” tuturnya.
Dari evaluasi dalam rapat koordinasi di Makasar, hampir sebagian besar struktur pasar saat ini, masih dikuasai pedagang besar dalam distribusi pangan. Ini mengindikasikan espek ekonomi masyarakat belum terlalu signifikan.
“Kedepan ini perlu kita upayakan, agar ekonomi masyarakat dapat meningkat,” tegas Winarni.
Di akhir kesempatan Sekdaprov berharap, menyusul dikeluarkannya data BPS, perlu adanya dukungan untuk mengkoordinasikan kepada SKPD yang termasuk dalam Agrokompleks agar pertanian sudah harus berlaih ke sekunder. Dengan hal tersebut, semoga distribusi akan lebih besar di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.
Sementara itu Karo Ekonomi dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo Arjon Paris mengungkapkan, berdasarkan data BPS, PDRB sejauh ini pertumbuhan tertinggi ada pada listrik dan gas sebesar 16,17 persen. Untuk struktur PDRB Provinsi Gorontalo sendiri pertumbuhan tertinggi masih di sektor pertanian sebesar 14,84, kemudian infokom 2,92 persen. Sektor perumahan tumbuh 0,9 persen
“Jadi proyeksi kedepan, Provinsi Gorontalo masih bertumpu pada sektor pertanian,” jelas Arjon.
HLM TPID kemarin ikut dirangkaikan dengan Soft Launching buku indikator ekonomi Provinsi Gorontalo tahun 2016. Hadir dalam kesempatan itu, Karo Ekonomi dan Kesra Arjon Paris, Kepala BPS Eko Marsoro, Kepala BI Perwakilan Suryono, pihak KPPU, para Sekda kabupaten/kota, serta sejumlah SKPD terkait.
Pewarta: Ecin
Foto. : Nova
Editor. : Asriani