MAKASSAR – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim, menghimbau warga Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) di seluruh Indonesia, menunjukkan eksistensi dan jati dirinya sebagai warga Gorontalo yang memiliki falsafah hidup Adat bersendikan Sara dan Sara bersendikan Kitabullah. Hal ini disampaikannya pada buka puasa dan tarwih bersama warga KKIG Makassar yang digelar di hotel Clarion Makassar, Minggu (11/6).
Idris menuturkan, falsafah Adat bersendikan Sara dan Sara bersendikan Kitabullah memiliki makna, bahwa pemerintahan, agama, dan adat, menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan dan keseharian masyarakat Gorontalo.
“Falsafah ini harus kita junjung dimanapun kita berada. Falsafah ini menunjukkan, orang Gorontalo itu adalah warga yang taat dan patuh terhadap aturan pemerintahan, aturan agama, serta selalu melestarikan adat dan budaya daerah,” ujar Idris.
Kepada warga KKIG Makassar, Idris menuturkan upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menggenjot pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dirinya mengungkapkan, pada periode kedua pemerintahan NKRI (Nyata Karya Rusli Idris), Pemerintah Provinsi Gorontalo akan fokus pada delapan program unggulan, yakni pendidikan gratis, kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur, ekonomi kerakyatan, pemerintahan yang melayani, pariwisata, budaya dan agama, serta lingkungan hidup.
Guna suksesnya kedelapan program tersebut, Wagub Idris Rahim mengajak warga Gorontalo rantau dapat berpartisipasi membantu Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Meski secara geografis berada jauh dari Gorontalo, tetapi partisipasi dan sumbangsih pemikiran warga KKIG sangat kami harapkan,” tutur Idris.
Idris juga berpesan kepada warga KKIG untuk terus memupuk kebersamaan dan kekeluargaan baik antara sesama warga Gorontalo rantau, maupun dengan lingkungan sekitarnya.
“Pupuk terus kebersamaan serta persatuan dan kesatuan. Itulah modal terpenting dalam mendukung suksesnya pembangunan bangsa dan negara,” pungkas Idris.
Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris